Hidangan dengan jenis dan bahan yang beragam ternyata sudah hadir sejak ribuan tahun lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya. Saat itu, kemungkinan besar makanan berfungsi sebagai penunjang gizi. Hal ini terlihat, dari proses pengolahan makanan, yang dipastikan bahwa makanan menghasilkan energi untuk tubuh.
Baca Juga: Inilah 5 Makanan Tertua Dunia yang Umurnya Ratusan Tahun
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam puing-puing tersebut, terdapat tulang-tulang hewan seperti kijang, unggas, kelinci. Termasuk bahan makanan lainnya, seperti biji mustard liar, umbi hangus, dan potongan tiga jenis roti tanpa ragi yang berbeda.
Banyak arkeolog yang menganggap bahwa makanan ini, merupakan menu makanan dari acara keagamaan. Sangat mungkin bahwa makanan tersebut, dipanggang atau dimakan dengan roti berbentuk datar, seperti budaya makan orang-orang di Timur Tengah dan Asia Selatan hingga sekarang.
![]() |
Sementara dalam agama Katolik, roti dianggap sebagai salah satu bagian dari tubuh Yesus. Sementara dalam tradisi Arab Lebanon, roti khusus masih digunakan dalam upacara untuk memperingati orang yang sudah meninggal.
![]() |
"Penemuan ini menunjukkan bahwa makanan memiliki nilai yang lebih, selain kalorinya saja. Hal ini ditunjukkan bahwa orang-orang 14.000 tahun yang lalu, sudah mulai mengonsumsi makanan sebagai budaya sosial, sekaligus sebagai ideologis tradisi kuliner," tutur Prof Dorian Fuller, selaku salah satu arkeolog dari The Institute of Archaeology di London, Inggris.
Baca Juga: Ini Dia Daftar Restoran Tertua di Dunia! (sob/odi)