Botol kemasan plastik dan kaca ternyata banyak dimanfaatkan sebagai material untuk membuat bangunan yang menakjubkan. Hal ini patut diapresiasi karena menjadi satu tindakan nyata untuk mengurangi sampah.
Para arsitek keren ini bukan hanya mengandalkan botol plastik saja tapi juga ada botol kaca hingga kotak krat minuman yang disulap jadi bangunan permanen. Hasilnya menakjubkan, banyak bangunan yang berdiri kokoh dan megah meskipun dibangun dari sampah kemasan.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa bangunan menakjubkan yang dibuat dengan mengandalkan sampah daur ulang. Semakin banyak yang mendirikan bangunan dengan material sampah ini pastinya akan lebih banyak sampah yang bisa bermanfaat.
1. Rumah Botol
Foto: istimewa
|
Rumah botol yang satu ini dibangun pada tahun 2015. Rumah yang digadang-gadang sebagai rumah ramah lingkungan ini dibangun dengan memanfaatkan ribuan sampah botol plastik.
Pemilik rumah ini adalah Andreas Froese yang membuat rumah botol di Bolivia sebagai langkah untuk memerangi sampah plastik. Seluruh bagian bangunan terbuat dari botol plastik yang diberi isi adonan semen.
Bukan hanya di Bolivia, Indonesia juga punya rumah botol di Bandung. Rumah milik Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil ini juga terbuat dari botol. Bedanya, Kang Emil memanfaatkan botol kaca.
Dengan mengandalkan 30 ribu botol bekas, rumah ini populer dengan sebutan rumah botol. Selain ramah lingkungan, ternyata botol bekas juga tampak memiliki nilai seni yang tinggi.
Baca juga : Yuk, Kurangi Sampah Plastik di Dapur dengan 4 Cara Ini!
2. Sekolah Botol
Foto: istimewa
|
2. Sekolah Botol
Pasangan suami istri bernama Anthony dan Fiona Jaensch membangun sekolah dengan konsep ramah lingkungan. Bangunan sekolah yang didirikan di Kamboja ini sepenuhnya terbuat dari pondasi botol bekas.
Pasangan ini setidaknya menggunakan 100 ribu botol plastik yang disusun menjadi dinding dan lantai sekolah. Sekolah yang diberi nama HUSK ini terdiri dari tiga ruang kelas, satu perpustakaan dan satu blok toilet.
Setiap harinya bangunan ini dijadikan tempat belajar. Namun karena unik dan memiliki kisah menarik, sekarang banyak wisatawan yang justru datang untuk melihat bangunan ini.
3. Mushola Kotak Krat
Foto: istimewa
|
3. Mushola Kotak Krat
Bukan hanya botol plastik saja yang bisa dimanfaatkan jadi bangunan. Kotak krat plastik pun bisa jadi bangunan keren yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Sebuah mushola di bilangan Gambir, Jakarta dibangun dengan mengandalkan susunan kotak krat bekas minuman. Kotak plastik berwarna merah dengan bentuk rongga khas ini dijadikan bangunan mushola.
Area tempat wudhu dan tempat sholatnya disekat dengan partisi yang terbuat dari krat minuman. Meskipun menggunakan barang bekas, kotak krat ini sudah lebih dulu dibersihkan sehingga tempat sholat tetap bersih dan suci.
4. Gedung Mewah
Foto: istimewa
|
4. Gedung Mewah
Sebuah bangunan mewah dan megah di Taipei dibanguun dengan mengandalkan botol plastik. Untuk membangun EcoARK ini dibutuhkan kurang lebih 1,5 juta botol plastik bekas.
Jika dilihat dari luar, bangunan ini tampak sangat megah dan sama sekali tidak terlihat terbuat dari botol plastik. Arsiteknya adalah Arthur Huang, ia membuat bangunan 9 lantai ini. Spesialnya lagi, pencahayaan bangunan ini mengandalkan tenaga matahari sebagai sumber energi.
Kini bangunan EcoARK dijadikan ruangan pameran yang rutin disambangi para wisatawan. Bangunan ramah lingkungan ini juga diklaim tahan guncangan gempa dan kebakaran. Meskipun tidak menggunakan pendingin udara, ruangan di dalam bangunan ini selalu sejuk karena memiliki sirkulasi udara alami yang sangat baik.
Baca juga : Berbahaya! Stop Pakai Plastik untuk Mengemas Makanan
5. Desa Botol Plastik
Foto: istimewa
|
5. Desa Botol Plastik
Di Panama, ada sebuah desa yang seluruh bangunannya terbuat dari botol plastik. Penggagas desa ini adalah Robert Bezeau, seorang pria Kanada yang tinggal di Bocas del Toro, Panama.
Dibutuhkan belasan ribu botol plastik bekas untuk membuat satu bangunan rumah yang layak huni. Pondasi bangunan ini sepenuhnya adalah botol plastik yang dikaitkan dengan tulangan baja lalu dilapisi dengan semen beton untuk membuatnya permanen.
Tak hanya rumah, bagian pagar hingga pintu masuk desa juga dibuat menggunakan botol plastik bekas. Berada di desa plastik ini mengingatkan betapa pentingnya menjaga lingkungan.
Halaman 3 dari 6