Seputar 5 Mitos Makanan yang Dipercaya Saat Imlek

Kuliner Imlek

Seputar 5 Mitos Makanan yang Dipercaya Saat Imlek

Yenny Mustika Sari - detikFood
Sabtu, 25 Jan 2020 09:00 WIB
Seputar 5 Mitos Makanan yang Dipercaya Saat Imlek
Foto: iStock
Jakarta -

Makanan Imlek memiliki beragam filosofi baik, namun ada juga mitos yang berkembang. Beberapa makanan Imlek ini dipercaya melambangkan hal buruk jika dikonsumsi.

Mitos yang berkembang saat Imlek tak hanya seputar cuaca hujan yang selalu turun saat menjelang hari H. Namun ada juga mitos terkait makanan yang diyakini banyak orang.

Mitos makanan tersebut ada yang dipercaya dalam membawa kemakmuran, keberuntungan, dan ada pula yang justru membuat sial. Berikut beberapa mitos makanan Imlek yang dipercaya sampai saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: 5 Buah yang Melambangkan Keberuntungan Ini Populer Jadi Sajian Imlek

Jeruk

Foto: iStock
1. Jeruk

Mitos yang berkembang sampai saat ini adalah jeruk membawa keberuntungan bagi yang mengonsumsinya saat Imlek. Karenanya buah ini jadi incaran masyarakat Tionghoa di hari-jari jelang Imlek.

Jeruk Mandarin disebuat 'chi zhe' dalam bahasa China, yang memiliki arti pembawa rezeki. Buah oranye cantik ini hadir dalam ukuran besar dan kecil. Warna oranye pada buah ini juga memiliki filosofi sebagai perlambang emas. Jadi secara garis besar, kehadiran jeruk Mandarin adalah doa untuk pembawa rezeki berupa uang.

Tak hanya dijadikan santapan saat perayaan Imlek, jeruk Mandarin juga dijadikan sebagai dekorasi untuk menghias rumah saat perayaan Imlek. Pohon jeruk berukuran kecil juga kerap diletakkan di rumah, itu semua karena mitos yang dapat mendatangkan keberuntungan bagi mereka yang melakukannya.

Sayap Ayam

Foto: iStock
2. Sayap Ayam

Sayap ayam yang bisa diolah dengan cara digoreng atau dipanggang ini digemari banyak orang. Namun ada mitos makanan Imlek yang mengatakan tidak dianjurkan makan sayap ayam. Karenanya tidak ada satu pun orang China yang menyajikan sayap ayam ketika Imlek.

Olahan sayap ayam menurut kepercayaan orang China dapat menghilangkan keberuntungan bagi mereka yang menyantapnya. Mitos ini tetap ada sampai saat ini, karena mereka takut jika keberuntungan yang akan mereka peroleh hilang dibawa terbang. Seperti fungsi sayap yang dipakai ayam untuk terbang.

Entah mitos ini benar adanya atau tidak, namun bagi orang China mereka lebih memilih untuk percaya dengan mitos tersebut. Daripada rezeki yang mereka peroleh hingga saat ini dibawa terbang dan hilang begitu saja.

Bubur

Foto: iStock
3. Bubur

Bubur juga tergolong mitos makanan Imlek. Padahal bubur memiliki tekstur yang lembut dan hangat, dan paling enak disantap saat sarapan karena dapat menghangatkan tubuh.

Namun menurut kepercayaan orang-orang China, bubur ini tidak boleh dijadikan santapan saat perayaan Imlek berlangsung apalagi dijadikan santapan saat sarapan. Karena menurut leluhur mereka bubur ini dapat memberikan dampak buruk bagi mereka yang merayakan Imlek. Bubur dipercaya dapat membawa kemiskinan dan menghentikan rezeki yang mereka peroleh.

Munculnya mitos ini berawal dari cerita rakyat dimana ada sepasang orang tua yang hidup dengan anaknya yang sudah dewasa. Namun anak tersebut malas hingga kedua orang tuanya meninggal dunia dan akhirnya ia hidup di bawah garis kemiskinan. Saat itulah anak tersebut menyantap bubur dengan tekstur yang sangat encer.

Baca Juga: Agar Tak Ketiban Sial, Hindari Konsumsi 5 Makanan Tabu Ini Saat Imlek

Mie

Foto: iStock
4. Mie

Makan mie saat Imlek berlangsung juga jadi salah satu mitos yang beredar hingga saat ini. Hidangan mie saat perayaan Imlek dinilai sebagai makanan yang dapat membuat panjang umur bagi mereka yang merayakannya. Melambangkan panjang umur karena bentuk mie memang memanjang.

Hidangan mie yang disajikan saat perayaan Imlek tidak boleh dipotong, karena dipercaya oleh mereka akan memotong usia mereka. Jadi mie tersebut harus dimakan utuh sampai ujungnya agar usia mereka yang merayakan bisa tetap panjang umur dan selalu diberikan kesehatan.

Memang agak merepotkan saat menyantapnya karena hidangan mie tersebut tidak boleh dipotong. Saat menyantapnya pun akan lebih jadi sedikit berantakan. Namun itu tetap dilakukan agar mereka selalu panjang umur dalam hidupnya.

Ikan

Foto: iStock
5. Ikan

Menyantap ikan pun jadi salah satu mitos makanan Imlek. Karena dipercaya dapat membawa keberuntungan serta kesialan. Dalam mitos yang dapat membawa keberuntungan, ikan ini harus dikonsumsi dalam keadaan yang utuh.

Namun jika tidak ingin sial, ikan tidak boleh disantap dalam kondisi tanpa kepala dan ekor. Karena jika menghilangkannya akan memberikan efek sial dan buruk pada kehidupannya. Karena orang China percaya saat menyantap ikan dalam kondisi utuh akan menghasilkan efek yang baik pada kehidupan mereka.

Jenis ikan yang banyak dikonsumsi saat Imlek ini adalah jenis bandeng. Dimana ikan bandeng ini dipercaya dapat membawa sumber rezeki untuk mereka yang merayakannya. Makin besar ukuran ikan bandeng, maka makin besar pula perhatian yang diberikan kepada orang tua. Ikan bandeng ini banyak dimasak menjadi pindang.

Baca Juga: Ikan Bandeng "Sumber Rezeki" Warga Tionghoa

Halaman 2 dari 6
(yms/adr)

Hide Ads