Tak Punya Uang dan Kelaparan, Nasib Orang-orang Ini Berakhir Miris

Tak Punya Uang dan Kelaparan, Nasib Orang-orang Ini Berakhir Miris

Sonia Basoni - detikFood
Kamis, 16 Jan 2020 16:30 WIB
Tak Punya Uang dan Kelaparan, Nasib Orang-orang Ini Berakhir Miris
Jakarta - Tak punya uang dan kelaparan, banyak orang yang nasibnya berakhir miris. Mulai dari harus mengais sampah, makan sendiri, hingga kelaparan sampai meninggal dunia.

Kemiskinan dan tak punya uang, merupakan salah satu penyebab kelaparan yang paling tinggi di dunia. Banyak orang yang harus bertahan hidup di dalam keterbatasan, dan makanan yang kurang. Karena mereka tidak mampu membeli makanan yang layak.

Imbasnya banyak orang-orang yang kelaparan hingga harus kehilangan nyawa mereka. Ada juga orang-orang yang memutuskan bertahan hidup, dengan mencari makanan yang ada di tempat sampah. Atau makan seadanya dengan porsi minim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari berbagai sumber, berikut lima kisah kelaparan yang disebabkan tak punya uang.

Baca Juga: Miris! Kisah Sedih Para Orang Tua yang Makan Sendirian di Restoran

Bertahan Hidup Sendiri

Foto: Istimewa
Kisah sedih sekaligus mengiris hati datang dari Vietnam, seorang bocah berusia 10 tahun harus bertahan hidup sendiri, dan mencari makan sendiri setelah sang ayah dan sang nenek yang selama ini mengurusnya meninggal dunia.

Bocah kecil bernama Dang Van Khuyen ini, tinggal di salah satu desa yang berada di Vietnam. Karena tidak memiliki uang, Dang akhirnya mulai menanam sayuran dan bahan makanan lainnya di belakang rumahnya, agar ia tak kelaparan.

Hasil panen dari sayuran yang dia tanam, ia masak untuk menyambung hidupnya. Meski pihak sekolah sudah menawarkan Dan untuk tinggal di tempat yang lebih layak, tapi Dan tetap ingin tinggal di rumah gubuk peninggalan keluarganya. Kisah Dang pun mendapat banyak simpati dari orang-orang hingga netizen.

Baca Juga: Ayah dan Neneknya Meninggal, Bocah Ini Berkebun dan Hanya Makan Sayur

Meninggal Makan Nasi dan Cabe

Foto: Istimewa
Kisah tragis selanjutnya datang dari seorang wanita bernama Wu yang berusia 24 tahun. Wanita yang tinggal di pedalaman China ini, hidup dalam kemiskinan yang sangat parah, ditambah ia harus membiayai pengobatan sang adik.

Selama lebih dari lima tahun, Wu hanya menyantap nasi putih dengan acar cabe. Karena ia tidak punya uang untuk membeli makanan lain, dan dia juga harus menabung untuk pengobatan sang adik. Wu pun akhirnya mengalami kekurangan gizi yang cukup kronis.

Ia mengalami komplikasi ginjal hingga hati. Banyak orang yang mendonasikan uangnya untuk Wu, tapi sayang nyawa wanita malang itu tidak tertolong. Karena kelaparan dan kekurangan gizi, Wu akhirnya meninggal dunia di usia 24 tahun.

Baca Juga: Hanya Makan Nasi dan Cabe, Wanita Ini Meninggal Karena Kemiskinan

Makan Dari Tempat Sampah

Foto: Istimewa
Tempat sampah identik dengan berbagai kuman, bakteri, virus, dan kotoran yang ada di sana. Namun, bagi sebagian anak-anak yang hidup dalam kemiskinan dan kelaparan, tempat sampah menjadi satu-satunya sumber mereka mencari makanan.

Hal ini lah yang terjadi pada dua anak kecil berusia 10 dan 12 tahun, yang merupakan anak dari seorang ibu bernama Madinah Dabe Martin (35) asal Malaysia. Madinah yang hidup dalam kemiskinan tak mampu memberikan makanan yang layak untuk anak-anaknya.

"Saya malu pada diri saya sendiri tidak bisa menyediakan makanan yang cukup untuk mereka. Hati saya sedih saat mengetahui bahwa mereka mengambil makanan dari tempat sampah." tutur Mardinah. Kisahnya ini akhirnya membuat banyak orang menyumbangkan makanan hingga kebutuhan sehari-hari kepada Mardinah dan anak-anaknya.

Baca Juga: Tak Punya Cukup Uang, Anak Ini Makan dari Tempat Sampah Sekolahnya

Kelaparan hingga Meninggal Dunia

Foto: Istimewa
Di India tepatnya di wilayah Uttar Pradesh, meninggal dunia karena kelaparan merupakan hal yang cukup sering terjadi. Salah satunya kasus seorang pria berusia 26 tahun, bernama Feku yang meninggal duinia karena kelaparan.

Sebelum meninggal Feku dan sang adik menderita kelaparan yang cukup ekstrem selama berbulan-bulan, karena tidak memiliki uang untuk membeli makanan. Sementara menurut sang ibu, Somwa, kedua putranya itu sering demam dan tubuhnya mulai lemas.

Penyebab kematian Feku dan sang adik dikabarkan karena serangan jantung, yang diprediksi merupakan komplikasi dari kelaparan ekstrem yang ada di sana. Setidaknya lebih dari 56 kasus kematian di India, selama beberapa tahun terakhir disebabkan oleh kelaparan.

Hidup di Bawah Pohon

Foto: Istimewa
Kasus tak punya uang dan kelaparan selanjutnya, terjadi di Yaman. Seperti yang diketahui sebelumnya, Yaman terlibat konflik dan perang selama beberapa tahun terakhir, yang telah menelan lebih dari 16.000 korban jiwa, dan membuat 13 juta orang kelaparan.

Dari jutaan orang yang mengalami kelaparan, salah satunya ada kisah Fatima Qoba, seorang gadis kecil berusia 12 tahun yang hanya memiliki berat badan 9,9 kg saja. Fatima dan keluarganya hidup di bawah pohon, tanpa memiliki uang sama sekali untuk membeli makanan.

Fatima pun mengalami beberapa komplikasi kesehatan karena kekurangan gizi. Fatima mengaku orang tuanya memiliki 11 anak, yang dipaksa keluar dari rumah mereka sendiri, dan hidup di bawah pohon. Selama itu Fatima dan keluarga hanya bertahan hidup dari makanan pemberian saudara hingga orang-orang yang berada di sana.

Baca Juga: Sedih! Kisah Orang-orang Berduka Lewat Makanan Setelah Ditinggal Mati Orang Tersayang
Halaman 2 dari 6
(sob/odi)

Hide Ads