Akan Alami Pemekaran Wilayah, Ini 5 Makanan Khas Banyumas yang Wajib Dicicipi

Akan Alami Pemekaran Wilayah, Ini 5 Makanan Khas Banyumas yang Wajib Dicicipi

Yenny Mustika Sari - detikFood
Rabu, 08 Jan 2020 14:45 WIB
Akan Alami Pemekaran Wilayah, Ini 5 Makanan Khas Banyumas yang Wajib Dicicipi
Foto: Trend Purwokerto
Jakarta - Banyumas yang akan mengalami pemekaran menjadi dua wilayah ternyata memiliki makanan khas menarik selera. Mulai dari Soto Sokaraja hingga lanting.

Banyumas merupakan sebuah kabupaten yang berada di Pulau Jawa tepatnya di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Banyumas kabarnya akan mengalami pemekaran menjadi dua wilayah, yaitu Kabupaten Banyumas dan Kota Purwokerto. Usulan tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Banyumas, Achmad Husein, dalam rapat Paripurna DPRD Kabupaten Banyumas, Senin lalu (06/01).

Dari segi kuliner, makanan khas Banyumas ini tak kalah menarik dengan daerah lainnya. Mulai dari camilan hingga makanan berat yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Dirangkum detikFood, berikut adalah 5 makanan khas Banyumas yang wajib dicoba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Bikin Anget dan Nagih, Sarapan Sroto yang Enak Khas Banyumas

Soto Sokaraja

Foto: Istimewa
1. Soto Sokaraja

Soto merupakan hidangan khas Indonesia yang banyak dijumpai di Pulau Jawa. Soto yang merupakan hidangan berkuah hangat dengan beragam isian mulai dari mi, sayuran, daging, dan bahan makanan lainnya ini memiliki cita rasa gurih dan hangat. Soto pada setiap daerah pun memiliki keunikan masing-masing, ada yang menggunakan campuran koya, kuah bening, kuah santan, dan lainnya.

Hidangan soto ini juga terdapat di Kabupaten Banyumas yaitu Soto Sokaraja, namun warga Banyumas menyebutnya Sroto Sokaraja. Sekilas jika dilihat Soto Sokaraja ini tidak memiliki banyak perbedaan dengan soto di daerah lainnya, namun tetap ada yang membedakan Soto Sokaraja degan daerah lainnya.

Diantaranya Soto Sokaraja disajikan dengan tauge kecil dan taburan kerupuk cantir atau kerupuk berwarna merah. Selain itu yang paling membedakan adalah sambal Soto Sokaraja. Jika di daerah lain sambal soto dari cabai rawit yang direbus lalu dihaluskan, pada Soto Sokaraja sambal yang digunakan adalah sambal kacang.

Tempe Mendoan

Foto: Istimewa
2. Tempe Mendoan

Tempe mendoan, salah satu hidangan yang sangat populer di Kabupaten Banyumas tepatnya di Purwokerto. Hidangan ini terbuat dari bahan dasar tempe yang digoreng menggunakan tepung dan potongan daun bawang. Tempe mendoan disajikan dalam keadaan setengah matang, seperti namanya mendoan yang berasal dari bahasa Jawa yaitu 'Mendo' yang memiliki arti setengah matang.

Biasanya para penjual menggunakan tempe satuan yang dibungkus daun pisang saat mengolahnya. Cita rasa dari tempe mendoan gurih karena bumbu yang ditambahkan pada tepung antara lain ada bawang putih, bawang merah, ketumbar, merica, dan garam. Paling nikmat saat disantap dengan cabai rawit kecil atau sambal kecap manis dengan potongan cabai rawit.

Walaupun disajikan dalam keadaan setengah matang, olahan tempe satu ini banyak disukai tak hanya warga lokal Banyumas namun di daerah lain. Karena sangat cocok untuk disantap sebagai camilan. Makanan khas Banyumas ini bisa pula dijadikan teman minum teh atau kopi.

Nopia

Foto: Arbi Anugrah/dok. detikcom
3. Nopia

Selain tempe mendoan, Banyumas juga memiliki camilan khas lainnya yaitu nopia. Dibuat dari adonan tepung terigu dengan isian gula merah dan proses mengolahnya unik. Nopia dipanggang dengan menempelkannya ke dalam tungku dari tanah liat. Nopia ini berbentuk bulat agak lonjong dan tekstur permukaannya lembut berwarna putih.

Nopia merupakan camilan yang jika digigit akan 'kopong' namun ada rongga di dalamnya serta lelehan gula merah yang memiliki cita rasa manis serta legit. Sekilas nopia mirip dengan bakpia khas Yogyakarta, namanya pun mirip. Namun rasa, tekstur, serta isinya pun berbeda.

Camilan tradisional khas Banyumas ini banyak diproduksi di Desa Pekuncen dan banyak sekali dijual di toko oleh-oleh sekitar Banyumas. Nopia dijual dengan harga yang terjangkau dan bisa jadi alternatif oleh-oleh saat Anda sedang berkunjung ke Kabupaten Banyumas. Harganya dibandrol mulai dari Rp. 10.000 untuk ukuran kecil hingga Rp. 30.000 untuk ukuran besar.

Baca Juga: Begini Proses Pembuatan Nopia, Camilan Manis Khas Banyumas

Gethuk Goreng

Foto: Getuk Goreng Banyumas
4. Gethuk Goreng

Saat berunjung ke Banyumas tak afdol jika tidak menikmati gethuk goreng yang merupakan camilan tradisional daerah tersebut. Gethuk goreng jadi incaran banyak warga lokal serta wisatawan yang mengunjungi Kabupaten Banyumas.

Gethuk goreng merupakan camilan asli dari Sokaraja, terbuat dari bahan dasar singkong dan memiliki cita rasa manis gurih. Camilan khas Banyumas ini sudah ada sejak tahun 1918 dan saat itu ditemukan oleh Sanpringad yang merupakan seorang penjual nasi rames yang keliling di daerah Sokaraja. Sanpringad selain menjual nasi rames juga menjual gethuk basah, namun saat itu gethuk basahnya tak laku dan akhirnya digoreng untuk dijual kembali.

Saat itulah gethuk goreng ini ditemukan dan sangat digemari oleh para pembeli. Akhirnya gethuk goreng menjadi camilan tradisional khas Banyumas yang banyak dijajakan di toko oleh-oleh atau pun di pinggir jalan Kabupaten Banyumas.

Lanting

Foto: Trend Purwokerto
5. Lanting

Satu lagi makanan khas Banyumas yang sangat populer yaitu Lanting atau bisa juga disebut dengan Klanting. Lanting merupakan camilan tradisional khas Purwokerto yang memiliki bentuk unik karena menyerupai angka 8 dengan bagian tengah yang bolong. Rasa dari camilan tradisional ini yaitu gurih dan teksturnya renyah.

Bentuk angka 8 pada camilan lanting ini memiliki arti bagi persaudaraan orang Purwokerto yang tak pernah putus, karena bentuk dari angka 8 ini memiliki bentuk garis yang tak pernah putus. Camilan gurih dan renyah yang terbuah dari adonan singkong ini dibumbui dengan bawang putih, ketumbar dan garam.

Seperti gethuk goreng, camilan gurih ini juga banyak diproduksi di Desa Pekuncen yang letaknya ada di Kabupaten Banyumas. Namun tak perlu jauh-jauh berkunjung ke tempat produksi, karena lanting ini sangat banyak ditemui di toko oleh-oleh yang ada di sepanjang jalan Purwokerto.

Halaman 7 dari 6
(yms/adr)

Hide Ads