5 Fakta Unik Malik AlFattaah, Tentara Kekar yang Pilih Jadi 'Tukang Bakso'

5 Fakta Unik Malik AlFattaah, Tentara Kekar yang Pilih Jadi 'Tukang Bakso'

Devi Setya - detikFood
Rabu, 08 Jan 2020 11:00 WIB
5 Fakta Unik Malik AlFattaah, Tentara Kekar yang Pilih Jadi Tukang Bakso
Foto: instagram bakso ngangenin
Jakarta - Jalan hidup orang memang kadang terlihat unik. Termasuk bagi Malik AlFattaah yang lama berkarir sebagai tentara justru pensiun demi jadi tukang bakso.

Melihat perawakannya Malik Alfaattah yang tegap dan kekar tentu bisa ditebak kalau pria ini bukanlah tukang bakso biasa. Banyak yang tak menyangka kalau pria yang akrab disapa Malik ini dulunya seorang anggota TNI AL.

Ditemui di kedai baksonya yang berlokasi di bilangan Kranggan, Bekasi ini, Malik bercerita soal latar belakang karirnya kepada detikFood. Meski perawakannya gagah, tapi Malik ini punya hobi masak dan makan.

1. Berkarir sebagai tentara sejak

Foto: Devi S. Lestari/detikFood

1. Berkarir sebagai tentara sejak
Kepada DetikFood, Malik menceritakan awal dirinya berkarir sebagai anggota TNI. Malik tercatat sebagai anggota TNI sejak 23 Juni 2001. Ia adalah alumnus SEMAPA PK TNI 2001/PA PK TNI ANGKATAN 8.

Sama seperti anggota tentara lain, Malik ditugaskan menjaga keamanan NKRI di berbagai lokasi. Selama 18 tahun berkarir, Malik mengaku pernah ditugaskan hampir di seluruh wilayah NKRI termasuk daerah-daerah rawan di perbatasan Indonesia seperti Block Ambalat, Aceh, Ambon dan lain sebagainya.

Tak hanya itu, Malik mengaku cukup lama ditugaskan di kapal perang Indonesia. Selama berlayar dengan kapal ini juga Malik kerap singgah di beberapa daerah di Indonesia maupun di luar negeri.

Baca juga : Bakso Ngangenin : Mantul! Bakso Konro dan Bakso Rendang yang Diracik Mantan Tentara

2. Tentara yang suka masak dan kulineran

Foto: Devi S. Lestari/detikFood

2. Tentara yang suka masak dan kulineran
Meskipun kerkutat dengan pekerjaan yang banyak melakukan aktivitas fisik berat, tapi Malik justru punya hobi yang nyentrik. Ia sejak kecil suka masak dan suka makan.

"Mempunyai hobi masak semenjak kecil, bermula waktu SD mengikuti kegiatan Pramuka lebih sering ditugasi masak akhirnya keterusan suka masak dan kulineran. Latar belakang TNI yang sering mendapat penugasan keliling Indonesia ibarat gayung bersambut dengan hobi kuliner bisa menikmati berbagai kuliner khas Nusantara," beber Malik.

Pengalaman bertugas inilah yang kemudian membuatnya semakin bereksperimen belajar masak secara otodidak. Ini juga yang menjadi ide awal untuk membuka usaha dengan konsep Selera Nusantara.

3. Memulai bisnis bakso

Foto: instagram bakso ngangenin

3. Memulai bisnis bakso
Masih berstatus anggota TNI, pada 2011 Malik mencoba peruntungan dengan membuka bisnis kuliner. 11 Mei 2011 Malik memilih membuka usaha bakso kecil-kecilan. Kedai pertamanya berlokasi di Desa Pasir Angin, Cileungsi Bogor.

Ia memilih bakso karena kuliner ini dianggap sebagai makanan yang simpel dan sederhana namun disukai banyak orang dari berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

"Karena bakso simpel, semua suka bakso dan untuk mengawalinya tidak butuh modal besar," kata Malik.

Berawal dari satu kios kecil, kini Malik sudah memiliki tiga cabang bakso yang dikenal dengan label Bakso Ngangenin. Untuk menjamin kualitas rasa, Malik menerapkan sistem dapur pusat sebagai lokasi pembuatan bakso.

4. Bakso andalan

Foto: Devi S. Lestari/detikFood

4. Bakso andalan
Bakso racikan Malik ini terbilang unik dan berbeda dengan kebanyakan bakso lainnya. Malik membuat bakso konro dan bakso rendang yang dibuat untuk mewakili kuliner Indonesia.

"Sop konro dari Makassar, rendang dari Padang itu semua kita coba hadirkan dalam bentuk bakso. Nanti kedepannya akan ada menu bakso tongseng," ujar Malik.

Untuk terus berinovasi, Malik mengatakan setiap 6 bulan akan ada menu baru yang dikeluarkan. Inovasi ini dilakukan agar pengunjung tidak bosan dengan menu yang ada.

Baca juga : Bentuk Unik Bakso, Dari yang Kotak hingga Bentuk Barbel!

5. Dalam sehari habis 300 butir bakso konro dan rendang

Foto: Devi S. Lestari/detikFood

5. Dalam sehari habis 300 butir bakso konro dan rendang

Saking banyaknya peminat bakso unik racikan Malik, banyak orang menyerbu tiga cabang kios baksonya. Namun Malik mengaku sampai saat ini belum bisa memenuhi semua permintaan pelanggan.

Karena keterbatasan tenaga, dapur pusat hanya mampu memasok 300 butir bakso untuk tiga cabang Bakso Ngangenin. Jadi di satu cabang hanya bisa menyediakan 70-100 butir bakso konro dan bakso rendang.

Proses pemasakan yang lumayan panjang juga menjadi salah satu kendala. Malik mengatakan untuk membuat bakso konro, ia harus merebus tulang iga selama 2 jam kemudian iga dilapisi dengan adonan bakso dan direbus lagi selama 2 jam hingga matang.

Demikian juga untuk bakso rendang yang harus meracik daging rendang dahulu sebelum dijadikan isian bakso. Proses panjang ini dilakukan demi menjaga kualitas bakso yang dihasilkan. Malik juga mengatakan menggunakan bahan lokal dan bumbu tradisional untuk meracik resep baksonya.

6. Banyak yang minta dibuatkan bakso

Foto: instagram bakso ngangenin

6. Banyak yang minta dibuatkan bakso
Hadirnya Malik di kedai bakso kerap mengundang perhatian. Banyak yang gagal fokus dengan tampilan Malik yang kekar dan atletis. Bahkan tak jarang ada pelanggan yang minta dibuatkan bakso langsung olehnya.

Hal ini juga terlihat dari pengunjung yang datang ke kedai baksonya. Kebanyakan pengunjung ini adalah kalangan perempuan muda ataupun ibu-ibu.

Sebagai salah satu strategi marketing, Malik juga kerap memberikan promosi menarik bagi pelanggannya. Salah satu promosinya antara lain menyediakan 100 porsi bakso atau mie ayam gratis di hari tertentu. Tergoda mencicip lezatnya bakso konro dan bakso rendang racikan mantan tentara? Datang saja ke cabang Bakso Ngangenin yang ada di Bekasi dan Bogor.


Halaman 2 dari 7
(dvs/odi)

Hide Ads