Tampil Modis, Wanita Pirang Ini Tak Gengsi Jualan Gudeg di Jogja

Tampil Modis, Wanita Pirang Ini Tak Gengsi Jualan Gudeg di Jogja

Devi Setya - detikFood
Rabu, 27 Nov 2019 18:00 WIB
Tampil Modis, Wanita Pirang Ini Tak Gengsi Jualan Gudeg di Jogja
Foto: instagram @endrascahyaningtyas
Jakarta - Gudeg tetap jadi kuliner ikonik yang wajib dicoba saat berkunjung ke Jogjakarta. Salah satu kedai yang bisa disambangi yakni gudeg nyentrik racikan Mbak Pirang.

Berlokasi di Jalan Magelang, kedai gudeg ini tampil sederhana. Ada meja panjang yang ditata beberapa wadah lauk racikan gudeg. Sekilas tak ada yang unik, tapi begitu melihat penjualnya, barulah tampak keunikan gudeg ini.

Penjualnya adalah wanita cantik berambut pirang, orang-orang mengenalnya dengan nama Endras tapi ia populer dipanggil Mbak Pirang. Ya, rambut wanita asli Jogja ini tampak pirang. Bukan karena keturunan bule, melainkan karena sengaja dicat agar menjadi pirang.

1. Usaha gudeg keluarga

Foto: instagram @mahasiswakulineran

1. Usaha gudeg keluarga
Dihubungi detikFood lewat pesan singkat, pemilik nama lengkap Endras Cahyaningtyas ini mengisahkan kedai gudegnya ini adalah usaha keluarga. Awalnya gudeg ini dikenal dengan nama Gudeg Bu Mardjo yang sudah berjualan sejak 16 tahun lalu.

Usaha gudeg ini dijalankan oleh kakak pertama dari Mbak Pirang. Beberapa waktu lalu, kakak dari Mbak Pirang ini meninggal dunia, jadi usaha gudeg dilanjutkan olehnya. Karena tampilan nyentrik sang penjual, orang jadi lebih senang menyebut Gudeg Mbak Pirang.

Kini usaha gudeg ini sudah memiliki 5 cabang yang seluruhnya berlokasi di pinggir jalan. Dua cabang gudeg dipegang oleh Mbak Pirang.

Baca juga : Cantik dan Seksi, Penjual Hot Pot Mantan Model Ini Dibanjiri Pembeli

2. Jadi Kuliner Pagi dan Malam Jogja

Foto: instagram @endrascahyaningtyas

2. Jadi Kuliner Pagi dan Malam Jogja
Gudeg Mbak Pirang ini buka dua sesi yakni pagi dan malam. Ketika pagi buka di kawasan Barbarsari mulai pukul 6 hingga 9 pagi. Di sini biasanya orang membeli sebagai menu sarapan.

Gudeg Mbak Pirang ini juga bisa jadi pilihan kuliner malam karena kedainya di Gapura Bataskota Jalan Magelang buka mulai pukul 21.00 hingga tengah malam. Setiap malam pembelinya rela antre panjang demi bisa menjajal gudeg komplet racikan Mbak Pirang.

Di kedai ini pengunjungnya bisa makan dengan cara lesehan. Mbak Pirang sudah menyiapkan tikar dan meja kecil sebagai tempat makan. Meski sederhana tapi pengunjungnya merasa konsep makan seperti ini terasa lebih kekeluargaan.

3. Menu Gudeg Komplet

Foto: instagram @endrascahyaningtyas

3. Menu Gudeg Komplet
Seporsi gudeg komplet bisa dinikmati di sini, selain gudeg dan krecek, Mbak Pirang juga menyediakan aneka lauk. Beberapa diantaranya ayam goreng, opor ayam, telur, tahu, tempe dan juga oseng mercon yang tak boleh dilewatkan.

Rasa gudeg yang manis gurih dan berbumbu medok ini jadi alasan kenapa orang banyak singgah ke kedai Mbak Pirang. Selain rasanya yang enak, porsi gudeg di sini juga terbilang banyak dan harganya murah meriah.

Untuk seporsi nasi gudeg dibanderol dengan harga bervarian tergantung lauk yang dipilih. Biasanya untuk satu porsi gudeg dan minum es teh tawar harganya mulai Rp 15.000 sampai Rp 25.000 saja.

4. Tak Gengsi Jualan Gudeg

Foto: instagram @endrascahyaningtyas

4. Tak Gengsi Jualan Gudeg
Dengan tampilan modis berambut pirang, Mbak Pirang tak gengsi menjaga dan melayani pembeli. Ia dengan cekatan meracik nasi gudeg pesanan pembeli. Sapa hangat dan ramah Mbak Pirang membuat para pembelinya merasa betah dan ketagihan.

Mbak Pirang ini dikenal dengan tampilan khasnya yang selalu berganti warna rambut. Kadang ia mengecat rambutnya warna kuning, hijau bahkan biru. Tampilannya yang nyentrik membuat banyak orang tertarik dan penasaran.

Rata-rata penjual gudeg di Jogja di dominasi ibu-ibu maka Mbak Pirang muncul dengan gayanya yang berbeda. Meski demikian, ia tetap mengandalkan rasa gudeg yang enak dan autentik.

5. Tanggapan orang-orang

Foto: instagram @endrascahyaningtyas

5. Tanggapan orang-orang
Melihat tampilan Mbak Pirang yang berbeda, banyak pembelinya yang merasa terkejut. Tak sedikit yang memotret aksi Mbak Pirang saat melayani gudeg pesanan pembeli.

Karena alasan penasaran, banyak pembeli yang rela antre agar bisa dilayani langsung oleh Mbak Pirang. Apalagi dengan adanya media sosial, popularitas Mbak Pirang semakin mudah dikenali. "Banyak orang nanyain kok rambutnya ganti-ganti warna terus, aku bilang aja wong aku sales cat rambut juga," ujar Mbak Pirang.

Setelah sempat heboh di media sosial, Mbak Pirang mengaku dagangannya lebih laris. Gudeg racikannya bahkan bisa habis hanya dengan 2 jam berjualan. Meski demikian, Mbak Pirang berharap orang-orang membeli dagangannya karena rasa gudeg yang enak dan ngengeni.

Baca juga : Laris! Penjual Cilok Cantik Ini Habiskan 30 Kilogram Tepung Setiap Hari
Halaman 2 dari 6
(dvs/odi)

Hide Ads