Warga Kenya Kini Bisa Menyuling Air Laut Jadi Air Minum

Warga Kenya Kini Bisa Menyuling Air Laut Jadi Air Minum

Devi Setya - detikFood
Rabu, 27 Nov 2019 11:30 WIB
Warga Kenya Kini Bisa Menyuling Air Laut Jadi Air Minum
Foto: istimewa
Jakarta - Masyarakat di beberapa negara masih mengalami kesulitan air bersih. Salah satunya di Kenya, tapi kini warga Kenya bisa menikmati air minum hasil penyulingan.

Di dunia, ada sekitar 2,2 miliar orang berjuang keras untuk mendapatkan akses air bersih untuk konsumsi. Faktor geografis dan iklim yang panas menjadi alasan utama sulitnya memperoleh air minum.

Dilansir dari Bored Panda (27/11) di Kenya, masyarakatnya masih harus menempuh perjalanan panjang demi bisa mendapatkan air minum. Dari banyaknya orang yang kesulitan mengakses air konsumsi, sebuah lembaga sosial membuatkan pembangkit listrik yang membantu mengubah air laut menjadi air konsumsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lewat bantuan LSM Give Power, kini masyarakat Kenya bisa menikmati air bersih dengan cukup. Alat ini bekerja untuk menyuling air laut menjadi air tawar yang siap konsumsi.

1. Membangun pembangkit listrik tenaga surya

Foto: istimewa

1. Membangun pembangkit listrik tenaga surya
Ada ribuan warga Kenya yang mengeluhkan sulitnya mengakses air bersih. Hal ini membuat sebuah lembaga merasa terpanggil untuk membantu meringankan beban warga Kenya.

Uji coba pemasangan alat penyulingan air ini dilakukan pada awal Agustus lalu. Sebuah bangunan dengan panel penyerap tenaga surya dipasang sebagai tenaga penggerak mesin penyulingan. Mesin ini dibangun di desa Kiunga, desa kecil yang warganya tak bisa mendapatkan air dengan mudah.

Proyek ini bukanlah pekerjaan pertama lembaga sosial ini. Sebelumnya sudah ada mesin serupa yang dibangun di tempat lain. Jadi mesin ini bukan pertama kali diaplikasikan. Sejak diujicoba, mesin ini bisa bekerja dengan baik dan berhasil mengubah air laut menjadi air minum.

Baca juga : Disarankan Ahli, Ini 5 Waktu Tepat Untuk Minum Air Putih

2. Dipasang dua pompa

Foto: istimewa

2. Dipasang dua pompa
Mesin yang disebut pabrik air ini terdiri dari dua pompa besar yang berfungsi menyedot pasokan air laut. Kemudian dengan teknologi canggih, air laut ini diolah sedemikian rupa hingga kadar garamnya hilang.

Dua mesin pompa ini digerakkan dengan mengandalkan tenaga surya. Dari sini bisa diproduksi ribuan liter air tawar setiap harinya. Setidaknya alat ini mampu menyediakan air minum untuk 25 ribu orang setiap hari.

Desa Kiunga di Kenya dipilih untuk pemasangan mesin ini secara khusus untuk mengatasi masalah kekurangan air dan membantu orang sebanyak mungkin. Setelah keberhasilan ini, lembaga sosial tersebut sudah merencanakan proyek serupa yang akan dibangun di Kolombia dan Haiti.

3. Kapasitas pasokan air

Foto: istimewa

3. Kapasitas pasokan air
Pompa dan mesin penyulingan ini disebut-sebut mampu menjamin kebutuhan air minum untuk 25 ribu orang. Sebenarnya pompa mampu memproduksi air tawar dalam jumlah lebih banyak. Selama 24 jam, mesin ini bisa memasok kebutuhan air minum 35 ribu orang.

Tapi sayangnya untuk memenuhi kapasitas maksimal, mesin membutuhkan lebih banyak tenaga listrik. Proses desalinasi dalam mengubah air asin menjadi air minum sangat memakan daya dan herganya cenderung mahal. Oleh karena itu pihak lembaga menyiasatinya dengan tenaga matahari.

Dengan tenaga matahari, biaya yang dikeluarkan akan lebih murah. Hal ini juga jadi solusi jangka panjang. Selama 24 jam, mesin ini bisa menghasilkan 50 kilowatt energi untuk menggerakkan mesin pompa.

4. Solusi untuk warga Kenya

Foto: istimewa

4. Solusi untuk warga Kenya
Sebelum ada alat ini, warga Kenya di desa ini harus menempuh perjalanan panjang demi mendapatkan air minum. Setidaknya setiap hari harus berjalan selama 1 jam untuk mengambil stok air. Warga menganggap setiap tetes air tawar begitu berharga.

Air tawar dari mata air yang jauh ini hanya dimanfaatkan sebagai air minum. sementara untuk mencuci dan mandi, warga mengaandalkan air laut. Tentu hal ini dapat mengganggu kesehatan warga terutama untuk bagian kulit.

Hayes Barnard, presiden dari GivePower mengatakan, "Anda melihat anak-anak di desa ini, mereka memiliki bekas luka di perut atau lutut mereka karena terkena banyak garam," kata Barnard.

5. Krisis air di Kenya

Foto: istimewa

5. Krisis air di Kenya
Populasi warga Kenya mencapai 59 juta jiwa. Dari jumlah ini setidaknya 41 persen warganya masih mengalami krisis air bersih. Sejauh ini warga hanya mengandalkan sumur, sungai dan mata air alami yang tak cukup memenuhi kebutuhan harian.

Hanya ada 9 dari 55 penyedia layanan air publik di Kenya yang memasok air bersih secara rutin untuk warga. Orang-orang yang tinggal di pedesaan mencari alternatif sendiri untuk mendapatkan air bersih. Jarak yang ditempuh terbilang jauh dan membutuhkan waktu berjam-jam.

Beberapa lembaga sosial pernah mencari solusi untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kenya. Ada yang memberi dampak besar, namun ada juga yang hanya membantu dalam waktu singkat.

Baca juga : Tak Semua Sama, Ternyata Ada 7 Jenis Air Lho! https://food.detik.com/info-kuliner/d-3713371/tak-semua-sama-ternyata-ada-7-jenis-air-lho


Halaman 2 dari 6
(dvs/odi)

Hide Ads