Kisah Seram Budaya Makan Daging Anjing di Berbagai Negara

Kisah Seram Budaya Makan Daging Anjing di Berbagai Negara

Sonia Basoni - detikFood
Senin, 11 Nov 2019 19:30 WIB
Kisah Seram Budaya Makan Daging Anjing di Berbagai Negara
Jakarta - Praktik mengonsumsi daging anjing sudah ada sejak dulu. Sering menuai pro dan kontra, ada beberapa negara yang memiliki budaya makan anjing ini.

Bagi sebagian besar orang, membunuh anjing untuk dikonsumsi dagingnya merupakan hal yang keji dan tak terpuji. Tapi di beberapa negara, hidangan anjing ini dianggap sebagai kuliner khas yang enak dan memiliki banyak penggemar.

Tapi tak sedikit juga orang-orang beralih mengonsumsi daging anjing, karena kelaparan, mengalami krisis pangan, hingga untuk bertahan hidup. Tak jarang, banyak nyawa yang melayang setelah menyantap daging anjing, karena keracunan hingga bakteri atau virus yang ada di sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari List Verse (11/11), berikut lima negara yang mengonsumsi daging anjing.

Baca Juga: Kesal Masakannya Disebut Tak Enak, Pria Ini Bunuh Rekan Kerjanya Sendiri

Vietnam dan Filipina

Foto: Istimewa
Vietnam dan Filipina merupakan salah satu negara di Asia yang memiliki budaya konsumsi daging anjing. Lebih dari 5 juta anjing dikonsumsi jadi makanan di Vietnam. Di tahun 2007, ada lebih 30% kematian yang dikaitkan dengan konsumsi daging anjing yang terserang rabies.

Selain itu di Filipina, sekitar 300 orang meninggal karena daging anjing rabies. Termasuk orang-orang yang memotong, hingga mengolah daging anjing ini. Alasannya karena daging anjing ini tidak diperiksa dulu, apakah sudah terbebas dari segala penyakit atau tidak.

Apalagi kondisi ini diperparah dengan anjing-anjing yang sebelumnya di kerangkeng, dan diberikan antibiotik sehingga risiko terpapar penyakitnya lebih tinggi. Menurut data dari Review on Antimicrobial Resistance, daging anjing udah sudah menciptakan ancaman kesehatan global, dengan potensi dapat membunuh 10 juta orang di tahun 2050 mendatang.

Venezuela

Foto: Istimewa
Dulunya negara kaya, Venezuela kini menjadi negara miskin karena krisis ekonomi dan politik yang terjadi di sana. Dengan kekacauan dan kekurangan yang terjadi, warga Venezuela mulai mengalami krisis kekurangan makanan. Sehingga orang-orang mulai mengonsumsi daging dan makanan busuk.

Di tahun 2016, banyak orang di Venezuela yang kehilangan bobot berat badan mereka. Di tahun 2017, banyak kebun binatang yang tutup karena, binatang yang berada di sana dicuri para warga, untuk dagingnya dimakan.

Setelah kebun binatang tak ada isinya, warga mulai memburu anjing jalanan hingga anjing peliharaan untuk dimakan. Banyak anjing jalanan yang dibunuh di jalanan, kemudian daging dan potongan tubuhnya dipotong-potong, sebelum dibawa pulang ke rumah.

China

Foto: Istimewa
China sempat mendapatkan kritik karena konsumsi daging anjing yang cukup tinggi. Apalagi China punya budaya festival, yang melibatkan pembunuhan ribuan anjing setiap tahunnya.

Lewat festival daging anjing, acara yang berlangsung selama 10 hari di musim panas ini, akan menyiksa setiap anjing. Mulai dari anjing jalanan, hingga anjing curian. Setelah disiksa hingga mati, daging anjing kemudian dimasak.

Tak hanya dimasak, bahkan bagian daging anjing akan dipotong-potong kemudian digantung dengan kail besi sebagain panjangan. Meski begitu banyak juga warga China yang mulai membuat gerakan untuk menolak memakan, hingga membunuh anjing.

Polandia

Foto: Istimewa
Lebih dari 2000 tahun lalu, banyak hewan digunakan untuk pengobatan atau sebagai suplemen. Terutama di wilayah Eropa, di mana banyak negara yang masih percaya dengan hal ini.

Di Polandia, lemak dari daging anjing dipercaya bisa meningkatkan kesehatan. Pada tahun 2009 lalu, seorang petani wanita di Czestochowa, Polandia, ditangkap polisi setelah diketahui menjual kaleng berisi lemak daging anjing.

Setelah diselidiki, ternyata da lebih dari 28 anjing yang ada di peternakannya, menunggu waktu kematian mereka untuk lemaknya dijual. Bahkan wanita itu dengan sengaja memberi makan anjing dengan porsi yang banyak, hingga mereka tak bisa lagi jalan, agar lemaknya banyak ketika dipotong.

Korea Selatan

Foto: Istimewa
Sejak puluhan tahun lalu, daging anjing sempat menjadi makanan yang populer di Korea Selatan. Meski kini banyak aktivis yang melarang perederanatau konsumsi daging anjing, tapi masih juga yang banyak menyantapnya.

Seperti seorang pria berusia 62 tahun yang kesal karena anjing tetangganya terus menggonggong. Akhirnya ia menembak anjing jenis Welsh Corgi itu di kepala. Kemudian setelah anjingnya mati, ia memotong dan memasak daging itu menjadi hidangan makan malam yang enak.

Sadisnya, pria ini mengundang tetangganya yang sedang bingung mencari anjing peliharaan mereka yang hilang. Baru setelah tetangganya itu selesai makan, pria ini mengaku, bahwa daging yang mereka makan adalah daging dari anjing yang tengah mereka cari.

Baca Juga: Hadirkan Anjing yang Mirip Panda, Kafe Ini Dikecam Pencinta Hewan

Halaman 2 dari 6
(sob/odi)

Hide Ads