Enak Banget! 5 Makanan dan Minuman Ini Terbuat dari Tinja Hewan

Enak Banget! 5 Makanan dan Minuman Ini Terbuat dari Tinja Hewan

Sonia Basoni - detikFood
Senin, 11 Nov 2019 15:04 WIB
Enak Banget! 5 Makanan dan Minuman Ini Terbuat dari Tinja Hewan
Foto: Istimewa
Jakarta - Jika biasanya makanan yang memiliki jejak kotoran dihindari semua orang. Tapi ada beberapa jenis makanan dan minuman, yang justru terbuat dari kotoran hewan.

Membicarakan makanan atau minuman yang unik dan aneh memang tidak ada habisnya. Mulai dari penyajian yang berbeda, hingga proses pembuatan yang menggunakan bahan-bahan tak biasa, bahkan hingga cenderung menjijikkan.

Seperti makanan dan minuman ini contohnya, yang dibuat menggunakan campuran tinja atau kotoran hewan. Tapi meski berasal dari kotoran, harga makanan ini cukup mahal dan banyak juga yang memiliki penggemar. Mulai dari kopi, sosis, hingga teh hijau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari Hello Tushy (11/11), berikut lima makanan dan minuman yang terbuat dari tinja hewan.

Baca Juga: Selain Ekstrem, Makanan Ini Dijamin Bikin Orang Tak Sanggup Menelannya

Teh Hijau Tinja Panda

Foto: Istimewa
Sekilas tampilan teh yang satu ini, tak ada bedanya dengan teh hijau biasa yang digemari banyak orang. Tapi beberapa tahun yang lalu muncul teh hijau dengan variasi baru, dan memiliki harga mahal meski proses pembuatannya menjijikkan.

Seorang pengusaha bernama An Yashi, mengeluarkan produk teh hijau yang diproduksi dari kotoran hewan panda. Di mana ia memulai bisnisnya dengan mengolah daun ten hijau, dengan kotoran panda di mana hal ini dipercaya dapat meningkatkan khasiat dari teh hijau.

Seperti kandungan alami dalam tinja panda, disebut dapat membantu mencegah kanker, hingga membuat teh ini sebagai teh untuk anti kanker. Yashi menjual teh ini dengan harga yang sangat mahal dan terbilang fantastis, sekitar 35.000 USD(Rp 491,718,500) per 500 gramnya.

Sosis Tinja Bayi

Foto: Istimewa
Banyak yang belum tahu, bahwa ada kandungan bakteri yang diambil dari tinja bayi untuk dicampurkan ke dalam adonan sosis pepperoni. Meski begitu, sosis ini tidak mengandung kotoran atau tinja manusia.

Jadi ada beberapa jenis fermentasi bakteri yang dipercaya dapat menambah rasa pada sosis pepperoni. Selain itu bakteri ini membuat tekstur sosis jadi lebih kering dan enak. Sehingga banyak produsen sosis yang mulai menambahkan probiotikke dalamnya.

Tapi bakteri probiotik yang diletakkan di dalam sosis, diambil dari bakteri yang dibentuk dalam tinja atau kotoran bayi yang masih kecil.

Kopi Luwak

Foto: Istimewa
Kopi premium dan salah satu yang termahal di dunia ini, mungkin menjadi barisan minuman dari kotoran hewan yang paling terkenal. Kopi asli yang berasal dari Indonesia ini punya proses pembuatan yang alami dan spesial.

Kopi luwak dibuat dari kotoran hewan luwak, yang memakan biji kopi dan mengeluarkannya sebagai tinja atau kotoran. Tapi proses pencernaan biji kopi hingga menjadi kotoran ini, ternyata merupakan bentuk dari fermentasi, yang membuat rasa kopi jadi unik dan enak.

Meski terbilang menjijikkan, karena biasanya biji kopi yang keluar dari luwak menggumpal bersama kotoran. Tapi harga dari kopi ini tidak main-main, karena harganya bisa mencapai USD 700 (Rp 9,834,370) per kg nya.

Un Kono Kuro

Foto: (iStock)
Salah satu kopi bir tradisional buatan Jepang ini awalnya hanya candaan semata, untuk merayakan hari April's Fool di tahun 2013. Tapi ternyata banyak orang yang langsung membelinya, dan ludes terjual dalam hitungan menit.

Padahal bir dengan nama Sankt Gallen, buatan pabrik bir di Kanagawa ini terbuat dari kotoran gajah. Hal ini lah yang membuat bir ini spesial, dan berbeda dengan bir lainnya. Mirip seperti proses kopi luwak, karena biji kopi juga difermentasi lewat kotoran gajah.

Nantinya biji kopo akan keluar lewat kotoran. Setelah itu diolah menjadi minuman dengan nama black ivory coffee stout, yang memiliki rasa manis pahit dan sedikit aroma dari biji kopi yang dipanggang.

Shellac

Foto: Istimewa
Shellac atau lak, merupakan getah yang biasanya digunakan sebagai pelapis kayu atau pelapis makanan agar tampilan dan warnanya lebih mengilap dan menarik perhatian.

Shellac sendiri merupakan hasil sekresi dari serangga jenis Kerria Lacca, yang biasanya ditemukan di Thailand, India, dan Burma. Sekresi ini bisa disebut sebagai kotoran dari serangga kecil ini.

Shellac umum digunakan untuk melapisi permen, makanan ringan, cokelat, hingga kue. Namun banyak yang tak menyadari bahwa hasil mengilap ini ternyata merupakan campuran dari kotoran serangga.

Baca Juga: Wow! Durian Masuk Daftar Makanan Menjijikkan di 'Disgusting Food Museum'
Halaman 7 dari 6
(sob/odi)

Hide Ads