Bagi penggemar berat makanan, kulineran mencoba sesuatu yang baru merupakan hal yang tak bisa mereka lewatkan. Hampir di setiap negara atau wilayah, memiliki makanan lokal yang khas dan sudah terkenal sejak dulu. Namun, tak semua makanan lokal ini punya tampilan yang menggiurkan.
Banyak negara, yang punya makanan lokal dan sering dianggap sebagai kuliner ekstrem. Karena menggunakan bahan-bahan yang tak biasa, dan membuat orang menjadi sulit untuk menelannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Ini Dia 5 Makanan Aneh yang Jadi Tren di Tahun 1950 Hingga 1970 an
Tarantula Goreng
Foto: Istimewa
|
Di sana terkenal dengan jajanan tarantula goreng. Laba-laba penuh bulu ini, disajikan dengan cocolan saus pedas setelah digoreng dengan garing. Tampilan laba-laba utuh ini pasti membuat orang kesulitan untuk menelannya, tapi tidak bagi orang asli Kamboja.
Tarantula sudah menjadi hidangan lokal yang sudah ada sejak jaman Khmer Rogue. Rasanya juga tidak seseram penampilannya. Untuk menambah rasa pada tarantula, biasanya jajanan ini dibumbui dengan garam dan sedikit rempah. Sementara untuk rasanya sendiri cukup kuat, dengan bagian kaki tarantula yang punya daging kenyal.
Hot vit Lon
Foto: Istimewa
|
Jadi ketika Anda akan memakannya, Anda harus melihat tekstur telur yang sudah berupa bibit bebek. Menurut orang-orang yang menggemari hidangan ini, rasanya cukup enak, dengan tekstur daging lembut dan sedikit kenyal di dalamnya.
Tak hanya di Vietnam hidanga telur bebek yang cukup ekstrem ini juga tak kalah populer di Filipina. Hanya saja namanya lebih dikenal dengan sebutan Balut, di mana usia telur di sana lebih tua beberapa hari sebelum dimakan, agar tekstur telurnya lebih padat.
Jus Kodok
Foto: Istimewa
|
Di kota Peruvian, jus kodok jadi minuman yang populer di sana. Mirip seperti jus buah, para pedagang kaki lima menawarkan jus kodok ini sebagai minuman lokal yang harus dicoba. Warnanya sedikit putih kecokelatan, dengan tekstur sedikit kental yang mirip seperti smoothie.
Bahan yang digunakan ada daging kodok setengah matang, yang dicampur dengan beberapa tumbuhan lokal. Jus kodok ini sudah ada sejak berabad lalu, dan masyarakat Peru percaya bahwa jus kodok ini dapat memberikan asupan tenaga, dan menyembuhkan penyakit.
Kumis
Foto: Istimewa
|
Kumis adalah sebutan untuk susu kuda yang sudah difermentasi, dan dicampur dengan alkohol kadar 3%. Minuman ini dianggap sangat penting di Kyrgyzstan, karena sudah menjadi budaya di sana. Di mana para tamu yang datang berkunjung, akan disajikan minuman susu kuda ini oleh tuan rumah.
Bahkan banyak orang yang mengonsumsi susu kuda ini sebanyak lima kali sehari. Rasanya tak jauh berbeda dengan susu sapi, hanya saja rasanya lebih kuat karena mengandung alkohol. Susu ini dipercaya dapat membantu menyembuhkan depresi hingga bronkitis.
Sup Daging Unta
Foto: Istimewa
|
Yaitu hewan unta, yang sering disulap jadi hidangan sup daging yang populer di Mesir. Menurut sejarah yang ada, orang Mesir telah menyantap daging unta sejak berabad-abad lalu, terutama untuk bertahan hidup bagi orang-orang yang tinggal di wilayah gurun.
Kini konsumsi daging unta di Mesir memang tak sebanyak dulu. Tapi sebagian orang masih mengonsumsinya karena harganya yang lebih murah dari daging lainnya, dan kandungannya lebih sehat. Sup daging unta ini menurut banyak orang rasanya mirip seperti daging sapi dan tidak alot.
Mongolia Boodog
Foto: Istimewa
|
Jika kebanyakan orang akan mengolah daging kambing atau sapi dengan oven, atau dipanggang di atas api unggun. Berbeda dengan kaum Mongol, mereka lebih suka memanggang daging dengan merobek bagian tubuh hewan, kemudian mereka masukan batu panas yang sebelumnya sudah dibakar.
Nama hidangan ini disebut boodog, biasanya mereka memanggang kambing atau babi hasil memburu dengan cara ini. Usai meletakkan batu di dalam kambing, mereka akan menutupnya selama beberapa saat, hingga daging kambing matang sesuai dengan selera mereka. Tak jarang bagian daging masih mentah, dan dipenuhi darah.
Baca Juga: 10 Makanan Aneh Berharga Fantastis Ini Digemari oleh Para Miliarder
Halaman 2 dari 7