Skandal industri makanan ternyata bisa berdampak besar seperti skandal-skandal di industri lain. Biasanya skandal industri makanan mencakup hal yang luas. Misalnya saja penggunaan bahan rahasia atau skandal pribadi terkait orang besar di balik industri makanan.
Belum lagi soal kekecewaan konsumen terhadap produk makanan dan kontaminasi yang terjadi dalam proses pembuatan produk makanan yang mendunia. Semua kisah skandal industri makanan ini memiliki latar cerita yang perlu Anda tahu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Udang Suntik Gelatin Jadi Skandal Makanan Baru di Tiongkok
1. CEO restoran fast food hobi berburu binatang langka
Foto: Istimewa
|
Skandal industri makanan pertama datang dari CEO restoran fast food terkenal di Amerika, Jimmy John's. Bernama Jimmy John Liautaud, ia mendirikan restoran sandwich ini tahun 1983 dengan pusatnya berada di Champaign, Illinois.
Sosok Jimmy mencuri perhatian ketika ia diketahui hobi berburu binatang langka. Dalam sebuah foto yang beredar di media sosial tahun 2011, Jimmy nampak tersenyum bangga usai membunuh binatang langka seperti macan tutul dan gajah bergading besar.
Diketahui Jimmy melakukan perburuan itu dalam acara safari Afrika di tahun 2010. Ia juga terungkap pernah ikut dalam perburuan besar bersama Johan Calitz Safaris di Botswana untuk membunuh kerbau, zebra, dan gajah. Meski begitu, pihak safari mengklaim aktivitas berburu mereka legal dan bahkan menguntungkan untuk upaya konservasi.
Netizen pun sempat ramai memboikot produk Jimmy John's. Di Twitter terdapat tagar #BoycottJimyJohns pada Agustus 2019 yang jadi trending kembali.
2. Penggunaan ekstrak daging pada kentang goreng McD
Foto: Istimewa
|
Kentang goreng tergolong menu nabati karena hanya terbuat dari kentang saja, namun McDonald's (McD) pernah menghadapi masalah terkait kentang goreng buatan mereka yang sangat populer. Tahun 2001 terungkap kalau McD membuat kentang goreng dengan esktrak daging.
Bahan tersebut ditambahkan sebagai perasa saat proses penggorengan kentang. Pihak McD di Seattle, Amerika Serikat berdalih mereka memang tidak pernah mengklaim kentang gorengnya sebagai produk ramah vegan atau vegetarian. Tapi mereka tetap minta maaf karena sudah membuat konsumen bingung.
Dikutip dari CBS (21/10), permintaan maaf ini terutama ditujukan pada vegetarian dan orang-orang Hindu yang tidak mengonsumsi sapi. McD bahkan sempat mengeluarkan biaya untuk bekerja sama dengan organisasi yang menangani masalah yang terkait erat dengan keluhan konsumen.
3. Campuran daging kuda pada daging sapi
Foto: Istimewa
|
Tahun 2013, Eropa diguncang skandal daging kuda dimana pihak berwenang menemukan produk yang diiklankan sebagai daging sapi ternyata mengandung daging kuda. Diantaranya dalam produk patty burger dan lasagna daging sapi.
Investigasi pertama dilakukan di Irlandia dan Inggris, namun skandal ini akhirnya menyebar ke 13 negara Eropa lain. Jaringan supermarket besar di sana seperti Aldi bahkan dipaksa untuk menarik produk-produk daging sapi mereka.
Faktanya, dari hasil penarikan tersebut terbukti produk daging sapi yang diambil terbuat dari 100% daging kuda. Meski di beberapa negara konsumsi daging kuda adalah hal yang biasa, seperti di Belgia dan Prancis, masyarakat Inggris dan Irlandia marah mendapati penipuan ini.
Baca Juga: Skandal Daging Busuk, Sudah Menyebar Hingga ke McDonald's Jepang
4. Daging ayam hanya mengandung 50% daging ayam
Foto: Istimewa
|
Masih soal komposisi pemakaian daging, restoran sandwich Subway pernah membuat skandal besar. Ditemukan bahwa daging ayam yang mereka pakai hanya 50% berupa daging ayam asli. Hal ini dibuktikan sebuah penelitian tahun 2017.
Kala itu peneliti menguji coba kandungan dalam produk daging ayam yang dipakai di banyak restoran cepat saji. Termasuk Wendy's, McD, dan Tim Hortons. Penelitian yang diadakan Canadian Broadcasting Company (CBC) ini mengungkap daging ayam yang dipakai di Subway hanya mengandung 50% DNA ayam.
Sisanya Subway menggunakan soy fillers atau pengisi kedelai. Karena hal ini, Subway sempat menyerang dan menuntut balik CBC. Mereka mengklaim daging ayamnya hanya mengandung kurang dari 1% kedelai.
5. Kontaminasi timah pada mi instan Maggi
Foto: Istimewa
|
Selama lebih dari 30 tahun, mi instan buatan Nestle yaitu Maggi menjadi produk makanan paling populer di India. Selain praktis, Maggi menawarkan racikan mi instan yang enak. Saking populernya, Maggi menjadi menu andalan di berbagai tempat makan di India.
Hanya saja tahun 2015, Maggi hadapi skandal besar dimana pejabat terkait menemukan kandungan 7 kali lipat timah yang diperbolehkan ada pada produk makanan. Seluruh produk Maggi akhirnya ditarik semua dan dilarang ada di pasaran selama hampir 5 bulan.
Langkah tersebut diambil pimpinan Nestle guna menyelamatkan citra Maggi ke depannya. Diharapkan konsumen juga bisa kembali mempercayai Maggi. Beruntung Maggi kini kembali dikonsumsi banyak orang di India.
Halaman 4 dari 6