Seram! Kompetisi Makan Ini Berujung dengan Kematian Tragis

Seram! Kompetisi Makan Ini Berujung dengan Kematian Tragis

Sonia Basoni - detikFood
Jumat, 18 Okt 2019 13:00 WIB
Seram! Kompetisi Makan Ini Berujung dengan Kematian Tragis
Jakarta - Kompetisi makan bisa berujung dengan kematian yang cukup tragis. Banyak faktor dan penyebab yang membuat tragedi ini terjadi.

Kompetisi makan sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, dari zaman kuno hingga yang modern. Banyak orang yang berlomba-lomba mengikuti kompetisi makan, untuk membawa pulang hadiah, atau hanya sekedar memuaskan diri sendiri sebagai hiburan. Jenis makanan yang dilombakan juga beragam.

Biasanya para peserta dituntut untuk menghabiskan makanan dalam waktu singkat, dan dengan jumlah sebanyak-banyaknya. Bagi sebagian orang yang belum terbiasa dengan ritme ini, kompetisi makan bisa berakhir fatal, hingga menjadi penyebab hilangnya nyawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari The Richest (18/10), berikut lima kisah kompetisi makan yang berujung dengan kematian.

Baca Juga: Ini 5 Lomba Makan Paling Aneh Sepanjang Sejarah

Lomba Makan Ayam

Foto: Istimewa
Kejadian tragis yang satu ini terjadi di Indonesia, tepatnya di salah satu gerai restoran cepat saji yang tengah menyelenggarakan kompetisi makan. Disponsori oleh KFC, pada tahun 2016 lalu, ada lebih dari 236 gerai KFC di Pulau Jawa dan Bali yang menggelar kompetisi makan ini.

Hadiahnya mencapai Rp 5 juta, di mana para peserta harus menghabiskan chicken wings sebanyak-banyaknya dalam waktu kurang dari 5 menit. Salah satu pesertanya bernama Fredy Jayadi, mengikuti kompetisi ini di gerai KFC yang ada di Jakarta Barat.

Menuru laporan, Fredy terlihat menyantap tiga chicken wing lalu tenggorokannya mulai tersedak. Ia pun langsung meraih gelas untuk minum air, tapi tak mampu mendorong potongan ayam yang tersedak di tenggorokannya. Pihak restoran pun langsung melarikannya ke rumah sakit, sayangnya nyawa Fredy tak bisa tertolong.

Lomba Makan Onigiri

Foto: Istimewa
Onigiri merupakan makanan asal Jepang, yang terdiri dari nasi kepal untuk pelengkap lauk atau camilan yang dibungkus dengan rumput laut. Sebagai salah satu makanan yang paling populer di Jepang, banyak kompetisi makan onigiri yang diikuti banyak orang di sana.

Pada tahun 2016 lalu, kota Hikone, Prefektur Shiga, Honshu Island, Jepang, menyelenggarakan festival pertemanan yang didukung oleh Higashibiwako's Japan Agricultural Co-operative (JA). Di sana ada kompetisi makan di mana para peserta harus memakan lima buah onigiri dalam waktu tiga menit.

Sayangnya satu dari 15 kontestan, yaitu pria berusia 28 tahun pingsan saat mencoba memasukkan lima buah onigiri ke dalam mulutnya. Pihak medis yang ada di lokasi berusaha menyelamatkan nyawanya, tapi setelah dirawat selama tiga hari, nyawa pria itu akhirnya melayang.

Kompetisi Makan Pancake

Foto: Istimewa
Kasus yang satu ini terjadi Kaliningrad, Provinsi Rusia pada tahun 2009. Seorang pria bernama Boris Isaev dari kota Chernyakhovsk, mengikuti kompetisi makan pancake terbanyak, dari berbagai jenis pancake yang ada.

Selama pertandingan berlangsung, Boris merupakan peserta yang paling aktif, ia mampu menghabiskan pancake paling banyak. Hingga akhirnya ia berhasil meraih juara utama dalam kompetisi tersebut, sayangnya tragedi terjadi saat dia akan menerima hadiahnya.

Ketika Boris naik ke atas panggung untuk menerima hadiah, tubuhnya mulai limbung dan tenggorokannya mulai tersedak. Mulutnya mengeluarkan busa, dan dia kesulitan bernafas. Meski sudah diberikan pertolongan pertama, nyawa Boris tak bisa tertolong, dengan dugaan ada potongan pancake yang tersangkut di trakea, jalur menuju paru-parunya.

Kompetisi Makan Bakpao

Foto: Istimewa
Pada tahun 2008 lalu, tepatnya di Dayeh University, di kota Changhua County, Taiwan, ada kompetisi makan steamed bun, hidangan sejenis bakpao yang dilakukan setiap tahunnya. Pada tahun itu, para peserta harus makan dua bakpao dengan isian telur dan keju di dalamnya dengan waktu secepat mungkin.

Kompetisi ini diikuti oleh 60 pelajar, yang dibagi menjadi 30 tim, dengan hadiah NT$2,000 (Rp 919.132). Salah satu pesertanya ada Chen, mahasiswa berusia 23 tahun yang ikut menyantap bakpao itu dalam waktu cepat. Sayangnya, di tengah-tengah kunyahannya ia mulai muntah-muntah dan tak bisa berhenti.

Saat itu pihak medis universitas mulai melakukan pertolongan pertama kepada Chen, dan Chen langsung dilarikan ke rumah sakit. Malangnya nyawa Chen tak tertolong, ia dikabarkan meninggal setelah pihak medis berupaya menyelamatkan nyawanya.

Kompetisi Makan Donat

Foto: Istimewa
Pada tahun 2017 lalu, restoran Voodoo Doughnut di Denver, Colorado, mengadakan kompetisi makan di mana para peserta harus menghabiskan banyak donat dalam waktu kurang dari 80 detik. Salah satu pesertanya ada Travis Malouff, yang berusia 42 tahun.

Saat tengah berusaha menghabiskan belasan donat, di mana dia memasukkan 6 donat sekaligus ke dalam mulutnya, ia mulai tersedak. Kesulitan bernafas, dan orang-orang di sana mulai panik, dan berusaha menolong Travis.

Pihak medis yang ada di sana kemudian mengumumkan bahwa nyawa Travis sudah tak tertolong. Penyebab kematiannya karena saluran pernapasannya tertutup oleh bagian donat. Sejak saat itu, restoran Voodoo Doughnut berhenti mengadakan kompetisi makan, karena telah menelan korban.

Baca Juga: Mau Ikut Lomba Makan? Pelajari Dulu Tips dan Triknya
Halaman 2 dari 6
(sob/odi)

Hide Ads