Bukan hanya Thailand yang terkenal dengan sajian serangga tapi Indonesia juga. Aneka serangga seperti jangkrik, belalang, laron hingga ulat bisa dimasak jadi aneka camilan gurih.
Di Gunung Kidul, Yogyakarta belalang bahkan jadi makanan sehari-hari yang disantap masyarakat. Tampilan serangga ini memang agak mengerikan tapi rasa dan kandungan gizinya patut diacungi jempol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Belalang
Foto: istimewa
|
1. Belalang
Sebagai kudapan berbahan serangga, belalang termasuk yang paling populer. Biasanya belalang diandalkan sebagai makanan sumber protein.
Kandungan protein pada belalang bahkan menyerupai daging ayam. Belalang goreng mudah ditemui di pedesaan karena kerap jadi camilan hingga lauk teman makan nasi.
Kawasan Gunung Kidul, Yogyakarta jadi salah satu daerah yang masyarakatnya banyak mengonsumsi belalang goreng. Di sini bahkan belalang jadi camilan yang dijual untuk wisatawan.
Jenis belalang yang diolah ini adalah belalang sawah yang berwarna coklat. Setelah sayap dan kakinya dibuang, belalang bisa langsung digoreng hingga renyah. Meski tanpa bumbu, belalang goreng sudah memiliki rasa gurih.
2. Jangkrik
Foto: istimewa
|
Serupa dengan belalang, serangga sawah yang juga sering jadi kudapan adalah jangkrik. Serangga yang dikenal dengan suara nyaringnya ini juga memiliki rasa enak saat sudah dimasak.
Jangkrik juga mengandung protein dan kalsium yang tinggi. Biasanya orang mengolah jangkrik dengan cara digoreng kering. Kini bahkan jangkring banyak dimasak dengan racikan bumbu seperti balado, rica dan bumbu khas Indonesialainnya.
Jangkrik bisa dijadikan camilan sekaligus lauk makan. Coba santap jangkrik dengan seporsi nasi hangat, dijamin ketagihan.
Baca juga : Nyam! Gurih Enak Lolipop Kalajengking dan Pizza Belalang
3. Laron
Foto: istimewa
|
Di beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur, laron merupakan bahan makanan enak. Daging laron yang kecil-kecil ini biasanya dibuat rempeyek yang renyah.
Sekilas membayangkan laron memang agak menjijikan karena serangga terbang ini berasal dari rayap kayu yang bermetamorfosis menjadi laron. Jumlahnya yang banyak dan hidup bergerombol membuat laron mudah dikumpulkan.
Sebelum diolah jadi makanan, laron lebih dulu dibersihkan dari sayapnya. Dicuci hingga bersih dan barulah laron bisa dicampur dalam adonan rempeyek dan digoreng hingga garing.
4. Tawon
Foto: istimewa
|
4. Tawon
Daerah seperti Banyuwangi, Kediri dan Blitar terkenal dengan sajian unik berbahan tawon. Biasanya tawon dijadikan campuran untuk membuat botok yakni olahan berbahan dasar kelapa parut yang dibungkus dengan daun pisang dan dikukus.
Meski disebut tawon tapi makanan satu ini tidak menggunakan tawon atau lebah yang beterbangan melainkan larvanya. Larva atau bayi tawon ini dicampurkan dengan kalapa parut dan berbagai bumbu sebelum dimasak.
Botok tawon dikenal memiliki rasa gurih dan lezat. Apalagi kandungan protein pada makanan ini juga tinggi. Berani coba?
5. Ulat sagu
Foto: istimewa
|
Ulat sagu populer di Papua dan Kalimantan khususnya di daerah pedalaman hutan. Masyarakat biasa menyantap ulat sagu mentah-mentah karena rasanya yang dianggap manis gurih.
Tapi selain bisa dimakan langsung, ulat sagu yang putih gendut ini juga biasa dimasak dengan cara dibakar. Ulat yang hidup di dalam pohon sagu ini ditusuk menjadi sate kemudian dibakar hingga matang.
Dibutuhkan nyali besar untuk menyantap ulat ini karena bentuknya yang besar. Terlebih lagi sensasi menyantap ulat ini terbilang ekstreme. Cairan dalam ulat ini akan pecah begitu ulat digigit.
Baca juga : Krenyes Gurih Pedas Belalang Goreng, Mau Cicip?
Halaman 2 dari 6