5 Bocah Ini Rela Berjualan Cilok hingga Sayuran Demi Hidupi Keluarga

5 Bocah Ini Rela Berjualan Cilok hingga Sayuran Demi Hidupi Keluarga

Riska Fitria - detikFood
Rabu, 09 Okt 2019 11:30 WIB
5 Bocah Ini Rela Berjualan Cilok hingga Sayuran Demi Hidupi Keluarga
Foto: Istimewa
Jakarta - Jangan mau kalah dengan bocah-bocah ini. Demi menghidupi keluarganya, mereka rela berjualan makanan tanpa rasa malu sedikit pun.

Para bocah yang masih duduk dibangku sekolah dasar ini harus membagi waktunya antara bersekolah dan berjualan makanan. Itu dilakukan untuk membantu perekonomian keluarganya yang serba kekurangan.

Bahkan ada diantara mereka yang rela putus sekolah dan memilih berjualan untuk menyekolahkan adiknya. Ada pula yang lebih bikin hati teriris, saat bocah perempuan berjualan sambil menggendong adik kecilnya yang tertidur lelap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perjuangan mereka saat berjualan makanan patut diacungi jempol. Berikut ini 5 kisah bocah penjual makanan yang bikin kita banyak bersyukur.

1. Bocah SD Jualan Cilok Sambil Sekolah

Foto: Istimewa
1. Bocah SD Jualan Cilok Sambil Sekolah

Ada yang sedikit berbeda dengan bocah SD ini. Pasalnya bocah lelaki bernama Putra tersebut sekolah sambil berjualan cilok. Itu harus dilakukannya demi bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya. Apalagi Putra merupakan anak yatim piatu, sang ibu meninggal setelah melahirkan adiknya, dan sang ayan meninggal karena penyakit paru-paru.

Ia tinggal dengan seorang kakak dan dua orang adiknya. Mereka tinggal di daerah Pondok Aren, Tangerang Selatan. Sekolah sambil berjualan cilok sudah Putra lakoni sejak beberapa bulan lalu. Selain berjualan di sekolah, ia juga melanjutkan dengan berkeliling menggunakan sepeda setelah pulang sekolah. Kalau dagangan belum habis, Putra tetap berjualan sampai larut malam.

Cilok yang dijual Putra dibanderol dengan harga murah. Per tusuk hanya dihargai Rp. 2.000. Dalam sehari biasanya Putra membawa panci berisi cilok sebanyak 100 hingga 200 butir cilok. Jika cilok tersebut tidak habis, ia membagikan ke tetangganya, karena cilok akan mudah basi. Hasil dari berjualan cilok ini ia gunakan untuk menghidupi ia dan saudaranya.

Baca Juga : Bocah SD Ini Viral Karena Jualan Cilok Sambil Sekolah

2. Bocah Penjual Basreng Demi Sekolahkan Adik

Foto : Instagram @monic_diy
2. Bocah Penjual Basreng Demi Sekolahkan Adik

Basreng atau bakso goreng menjadi jajanan yang dijual oleh bocah bernama Dazlam asal Brebes. Bocah berusia 16 tahun tersebut harus rela meninggalkan bangku sekolah sejak ia kelas 3 SD untuk mencari nafkah. Itu dilakukan untuk membantu perekonomian keluarganya yang serba kekurangan. Ia memiliki kedua orang tua dan satu adik kecilnya yang tinggal di Brebes.

Namun, Dazlam memilih pergi ke Kediri untuk berjualan basreng. Basrengnya tersebut ia dapatkan dari bosnya, dan di Kediri ia tinggal bersama bosnya yang juga sebagai pamannya sendiri. Setiap jari ia berjualan dengan menggunakan gerobak mininya. Dazlam mengaku bahwa ia ingin sekali menyekolahkan adiknya sampai tahap yang tinggi. Ia juga tak rela jika adiknya tersebut harus putus sekolah seperti yang ia alami.

Dazlam menawarkan basrengnya tersebut ke sekolah-sekolah. Basreng tersebut ia jual dengan cara ditusuk dalam lidi seperti layaknya sate. Satu tusuknya hanya dibanderol dengan harga Rp. 500. Dalam sehari ia berhasil mendapatkan untung sekitar Rp. 60.000 hingga Rp. 70.000. Hasil tersebutlah yang akan digunakan untuk membantu keluarganya.

Baca Juga : Kisah Haru Bocah Penjual Basreng Keliling Demi Sekolahkan Adiknya

3. Penjual Kue Sambil Gendong Adik

Foto : Instagram @adeseptiannn
3. Penjual Kue Sambil Gendong Adik

Bocah perempuan asal Surabaya ini juga tak kalah semangat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya bersama keluarga. Bocah tersebut adalah Sandra yang masih duduk di bangku sekolah SD. Setiap sehabis pulang sekolah ia harus kehilangan waktu bermain bahkan belajarnya karena ia harus berjualan kue.

Sedihnya lagi, Sandra juga harus berjualan sambil menjaga adiknya yang masih berusia 5 tahun. Setiap hari, Sandra berjualan di depan supermarket di kawasan Pondok Chandra, Surabaya. Ia berjualan dengan menawarkan enak kue basah dan kue kering yang dihargai dengan rata-rata Rp. 3.000.

Berjualan kue harus dilakukan Sandra untuk membantu kebutuhan keluarganya. Ia hanya memiliki ibu yang juga berjualan kue, sementara ayahnya sudah meninggal. Dari hasil jualannya tersebut, Sandra mendapat untung Rp. 1.000 setiap kuenya. Sandra berjualan setiap hari mulai dari pukul 4 sore hingga 8 malam. Bahkan terkadang ia harus lebih lama lagi berjualan karena dagangannya belum habis.

Baca Juga : Berjualan Kue Sambil Gendong Adiknya, Anak Ini Bikin Haru Netizen

4. Bocah Penjual Kerupuk Untuk Kebutuhan Keluarga

Foto: Istimewa
4. Bocah Penjual Kerupuk Untuk Kebutuhan Keluarga

Sambil masih mengenakan seragam sekolah, bocah yang tidak diketahui namanya selalu semangat berjualan kerupuk. Ia menawarkan kerupuk dagangannya di jalan raya dengan menawarkan ke kendaraan-kendaraan yang berhenti di lampu merah. Ia sering terlihat berjualan di perempatan flyover Summarecon Bekasi.

Bocah penjual kerupuk dengan seragam sekolahnya tersebut menjadi viral karena dibagikan oleh seorang netizen yang saat itu melintas di jalan tersebut. Kemudian ia memotret momen bocah tersebut saat menawarkan kerupuk dari kendaraan satu ke kendaraan yang lainnya. Banyak netizen yang terharu dan kagum dibuatnya, karena bocah tersebut tanpa rasa malu rela berjualan kerupuk.

Menurut salah satu netizen yang sempat mengobrol dan membeli dagangannya, menanyakan alasan bocah tersebut berjualan. Ternyata alasan bocah tersebut juga sungguh mulia. Ia ingin membantu menambah penghasilan keluarganya yang hidup serba kekurangan. Oleh karena itu ia harus gunakan waktu sepulang sekolah untuk berjualan kerupuk.

5. Bocah Penjual Sayur Untuk Pengobatan Adik

Foto: Istimewa
5. Bocah Penjual Sayur Untuk Pengobatan Adik

Tak hanya di Indonesia, bocah yang rela berjualan untuk kebutuhan hidupnya juga terjadi di negara China. Bocah berusia 11 tahun bernama Yan Yihang tersebut rela berjualan sayur untuk membantu pengobatan adiknya yang sedang sakit keras. Ia berjualan setiap pagi sebelum ia berangkat ke sekolah.

Setiap hari, ia harus bangun jam 5 pagi untuk menjualkan sayur- sayur yang ditanam oleh keluarganya sendiri. Semangat bocah ini patut diacungi jempol. Bahkan ia mengaku tidak ingin meminta donasi kepada siapapun, ia hanya ingin menghasilkan uang dengan usahanya sendiri. Berjualan sayur harus dilakukan Yan, untuk menambah penghasilan keluarga.

Setelah memetik sayuran di kebun, ia langsung bersepeda untuk menjual sayur-sayur tersebut ke pasar. Ia masih memiliki ibu yang harus merawat adik, sementara sang Ayah harus bekerja di luar daerah untuk membayar biaya pengobatan. Ia juga memiliki kakek dan nenek yang bekerja sebagai petani. Kakek dan neneknya juga sudah banyak meminjamkan uang selama empat tahun terakhir untuk menyelamatkan cucunya.

Baca Juga : Bikin Haru! Bocah 2 Tahun yang Pintar Makan Pakai Sumpit Ternyata Pejuang Kanker

Halaman 2 dari 6
(raf/odi)

Hide Ads