Ketika pagi menjelang, siang datang atau malam tiba, sejumlah warung tenda kaki lima bergiliran muncul. Selain warung kopi, sejak puluhan tahun warung-warung tenda dengan makanan khas daerah menghiasi jalanan ibu kota sepanjang hari.
Kemunculan mereka sebenarnya seiring dengan kedatangan warga daerah yang menetap di Jakarta. Merindukan kelezatan makanan daerahnya, mereka menghadirkan makanan daerah yang ikonik. Sebut saja soto Lamongan, Sate Madura, Sego Kucing, Tahu campur Suroboyo hingga gudeg lesehan. Pelanggannya selain warga daerah asal juga warga Jakarta asli atau dari daerah lain.
![]() |
Selain dijajakan dalam warung tenda, makanan khas daerah dihadirkan dengan racikan bumbu asli dari daerah. Banyak penjual yang masih mendatangkan terasi, petis hingga kerupuk dari daerah asalnya. Selain itu harga yang dipatok tidaklah mahal sehingga terjangkau segala lapisan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga : Makan Nasi Gila Sampai Kepiting Asap di 5 Warung Tenda Kawasan Serpong
![]() |
Sebagai pelestarian kuliner daerah yang autentik mereka perlu dihargai. Melalui warung tenda khas daerah inilah warga Jakarta bisa terus menikmati kelezatan makanan daerahnya dengan harga murah. Warga di luar daerahnya juga bisa mencicipi kelezatannya. Beberapa warung tenda daerah bisa bertahan puluhan tahun di Jakarta.
Ulasan detikfood kali ini akan mengajak Anda menyusuri warung-warung tenda populer di sekitar Jakarta. Dari bubur ayam Cirebon, sate ayam Madura, soto Lamongan, bebek Madura, pecel lele Lamongan hingga sego kucing. Apa saja yang mereka sajikan? bagaimana mereka bertahan dalam persaingan? Termasuk tips makan di warung kaki lima daerah. Pantau terus detikfood ya!
Baca Juga : Serba Sambal! Warung Tenda Ini Punya Racikan Sambal Super Pedas yang Hits
(raf/odi)