Influencer di Instagram kerap membagikan informasi menarik pada followers mereka. Tak terkecuali dalam urusan makanan enak atau tempat makan baru yang menarik perhatian. Khusus untuk influencer makanan, mereka rutin menyambangi spot-spot makan baru.
Ada influencer yang memang sengaja datang dan bayar menu sendiri di restoran, namun ada pula yang diundang. Bagi restoran yang mengundang influencer biasanya rela menyajikan banyak menu atau bahkan keseluruhan menu agar menghasilkan foto atau video menarik untuk influencer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sayangnya influencer kerap hanya mencicip sedikit makanan sehingga membuat sisanya dibawa kembali ke dapur atau dibuang. Fenomena ini kabarnya sering terjadi di luar negeri namun belum memiliki solusi yang tepat.
Baca Juga: Kesal dengan Influencer, Penjual Es Krim Ini Naikkan Harga Dua Kali Lipat!
Dikutip dari Insider (30/8), influencer Angie Silver selalu dilema dalam memesan makanan. Pilihan pertama adalah memesan banyak menu sehingga ia bisa mencicip semuanya dan yang terpenting menampilkan foto makanan terbaik.
Namun ia juga ingin memesan makanan seperlunya saja. Memilih yang benar-benar mau ia makan dan ulas sehingga tak membuang banyak makanan. Tapi Silver mengaku kerap berakhir memesan makanan lebih banyak dari yang ia makan.
![]() |
"Saya tidak yakin dimana saya harus memilih (cara memesan makanan). Disaat saya jelas tidak setuju dengan pembuangan makanan sia-sia, saya harus mengaku saya tidak menghabiskan setiap menu yang Anda lihat di foto saya," jelas Silver.
Sebagai seorang influencer, ia sangat ingin foto makanan terlihat semenarik mungkin. Hal ini demi kesempurnaan konten pribadinya sekaligus memuaskan restoran yang mengundang. Namun ia juga benci kalau mengetahui sisa makanan dibuang ke tempat sampah.
Beberapa pegawai restoran populer di London bercerita kalau mereka sering melihat influencer memesan makanan ekstra demu kepentingan foto. "Akan ada beberapa menu terbuang dalam pencarian foto terbaik," ujar Prue Freeman selaku pemilik restoran.
Ia pun kerap menyarankan tamu membawa pulang makanan ketika tak bisa menghabiskannya. "Dan sepertinya mereka menyukai ide ini," lanjut Freeman.
![]() |
Fakta lain soal influencer dan pemesanan makanan di restoran adalah ketika restoran membebaskan influencer memesan menu apa pun, mereka cenderung memesan lebih banyak hingga tak menghabiskan makanan. Tapi ada juga restoran yang membatasi pemesanan menu.
"Ketika berhadapan dengan pendanaan dan reputasi klien, kami selalu sangat menghargai dan ingin meminimalisir limbah makanan," kata Frances Cottrell-Duffield dari Public Relation (PR) yang menjembatani restoran dan influencer.
Baca Juga: Jadi Influencer untuk McD, Gigi Hadid Bikin Kesal Fansnya
![]() |
Konsultan PR lain menyarankan agar tahu dulu lebih jelas tentang kebutuhan influencer dan waktu mereka memotret makanan sehingga makanan tak terbuang sia-sia. "Kami sudah tahu menu mana yang terlihat paling fotogenik atau menu mana yang bisa mewakili gaya seorang influencer," katanya.
Di sisi lain, jumlah limbah makanan ternyata semakin bertambah. Laporan terbaru dari Botson Consulting Group (BCG) menemukan limbah makanan tahunan diperkirakan mencapai 2.1 miliar ton di tahun 2030. Jumlah ini bertambah 1/3 kali dari tahun 2018.
(adr/odi)