Mengulek bumbu atau sambal memang membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan menggunakan blender. atau grinder Tangan juga kadang menjadi pegal jika bumbu yang diulek dalam jumlah banyak.
Tapi dibalik itu semua, bumbu dan sambal ulek punya rasa yang lebih sedap. Masakan yang ditambahkan bumbu uleg juga memiliki cita rasa yang lebih nikmat. Lantas apa rahasianya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bumbu yang diulek secara alami ternyata mengeluarkan aroma dan rasa lebih maksimal. Prosesnya yang berjalan perlahan juga membuat minyak alami dalam bumbu makin keluar. Tekanan batu ulekan pada cabai atau bumbu lebih keras dan merata daripada mesin. Karenanya jus dan aromanya bisa keluar lebih maksimal. Sementara dengan mesin blender cabai dan bumbu hanya tercacah halus saja teksturnya.
Satu lagi yang membuat bumbu ulek lebih enak yakni karena bumbu tidak terpapar panas seperti menggunakan blender. Anda bisa menggunakan cobek atau ulekan tradisional yang terbuat dari batu maupun kayu.
1. Ulekan batu
![]() |
Ulekan batu termasuk yang paling banyak digunakan dalam rumah tangga. Sesuai dengan namanya, ulekan ini memang terbuat dari batu yang dipahat menjadi cekung mirip piring. Batu yang terbaik adalah batu gunung dari lahar gunung berapi.
Bahannya yang padat dan kuat menjadikan ulekan batu ini awet dan tahan lama. Bumbu juga cenderung lebih cepat halus jika menggunakan ulekan batu ini. Sebelum membeli ulekan batu, cermati kualitasnya karena banyak penjual yang menjajakan ulekan berbahan semen.
2. Ulekan kayu
![]() |
Bentuk ulekan kayu dan batu memang mirip persis. Jika ulekan batu cenderung berat maka ulekan kayu lebih ringan dan praktis. Namun karena bobotnya yang ringan, Anda harus mengeluarkan tenaga lebih besar untuk menghaluskan bumbu.
Ulekan kayu juga umumnya hadir dalam ukuran yang tak terlalu besar. Ulekan ini cocok untuk menghaluskan bahan yang lunak dan porsinya tak banyak.
3. Ulekan tanah liat
![]() |
Ulekan yang satu ini biasanya terlihat sebagai wadah saji untuk tahu gejrot. Padahal ulekan ini punya fungsi yang sama sebagai alat untuk menghaluskan bumbu atau membuat sambal.
Terbuat dari tanah liat, ulekan ini memiliki bentuk yang cenderung tipis seperti piring. Biasanya ulekan tanah liat dimanfaatkan untuk menghaluskan sambal. Ulekan ini juga artistik dijadikan wadah saji seperti ayam penyet.
4. Mencuci cobek dan ulekan
![]() |
Ketiga jenis cobek dan ulekan merupakan bahan alami yang punya pori-pori alami berukuran halus. Karenanya harus berhati-hati saat mencucinya. Selain mudah pecah atau retak jika terjatuh. Permukaannya bersifat poreus, mudah menyerap aroma atau bau.
Saat mencuci cobek sebaiknya cukup memakai air hangat dan sabut saja. Hindari memakai sabun karena larutan sabun mudah meresap dalam pori-pori halus batu, tanah liat maupun kayu. Bisa mengakibatkan sambal atau bumbu beraroma sabun.
(dvs/odi)