Mulai dari kentang goreng, ayam goreng, ikan goreng, hingga pisang goreng merupakan makanan 'sejuta umat' yang digemari banyak orang. Tapi menurut ahli gizi Kayla McDonell, ada beberapa fakta mengapa sebaiknya Anda mengurangi asupan makan yang digoreng, seperti dilansir dari Healthline (27/08).
Baca Juga: Restoran Ini Sediakan Menu 'Udara Goreng,' Kayak Apa?
Tinggi Kalori
Foto: iStock
|
Kayla menjelaskan bahwa 100 gram kentang panggang, hanya mengandung 93 kalori dan 0% lemak. Sementara kentang goreng 100 gram, mengandung 319 kalori, dengan kadar lemak mencapai 17 gram. Jadi dapat disimpulkan bahwa mengonsumsi banyak makanan yang digoreng, dapat meningkatkan asupan kalori harian secara signifikan.
Tinggi Lemak
Foto: iStock
|
Lemak ini dapat meningkatkan kolestrol jahat atau LDL, sehingga berbahaya untuk kesehatan karena dapat menyebabkan penyakit jantung. Kandungan dalam lemak trans juga berimbas pada penurunan kadar kolestrol baik atau HDL. Selain itu, lemak trans sudah dikaitkan dapat meningkatkan risiko terserang beberapa penyakit seperti, kanker, diabetes, dan obesitas.
Risiko Penyakit Jantung
Foto: iStock
|
Mengapa makanan yang digoreng bisa jadi berbahaya? Karena makanan ini dapat meningkatkan darah tinggi, dan menurunkan kolestrol baik (HDL), yang dapat memicu serangan jantung. Bahkan menurut beberapa studi, para peneliti menemukan bahwa semakin sering seseorang menyantap makanan yang digoreng, maka semakin tinggi pula risiko terserang penyakit jantung.
Hal ini dibandingkan dengan orang-orang yang menyantap buah-buahan, serta sayuran. Di mana mereka memiliki risiko lebih rendah untuk terserang beberapa penyakit.
Mengandung Akrilamida
Foto: iStock
|
Makanan yang berminyak seperti kentang goreng, memiliki tingkat akrilamida yang lebih tinggi. Menurut studi yang dilakukan pada hewan, akrilamida dapat meningkatkan risiko terserang beberapa jenis kanker. Tapi tentunya, penelitian lebih lanjut tentang dapat akrilamida ini dibutuhkan, apakah efek akrilamida ini juga sama ke tubuh manusia. Hanya saja para peneliti menyarankan untuk mengurangi asupan makanan yang digoreng.
Meningkatkan Risiko Kematian
Foto: iStock
|
Para peneliti menemukan bukti bahwa mengonsumsi makanan yang digoreng, dapat mempengaruhi kesehatan jantung, meningkatkan diabetes, hingga meningkatkan risiko kematian dini. Menurut data yang mereka himpun setidaknya ada 9.320 kasus kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung, dan 8.358 kasus kematian yang disebabkan kanker.
Mengurangi Nutrisi Makanan
Foto: iStock
|
Karsinogen ini muncul dari minyak goreng yang sudah pernah dipakai, di mana dapat menyerap vitamin hingga mineral yang ada di dalam makanan. Sehingga ahli gizi Kayla McDonell, menyarankan untuk mengganti metode menggoreng makanan dengan teknik masak yang lebih sehat seperti kukus atau panggang.
Berisiko
Foto: iStock
|
Saat menggoreng makanan, Anda harus ekstra berhati-hati dan tak boleh lengah. Karena lengah sedikit saja, bisa membahayakan keselamatan Anda dan tentunya kejadian-kejadian yang tak diinginkan.
Baca Juga: Apakah Makanan yang Digoreng Baik Buat Sarapan? Ini Faktanya
Halaman 2 dari 8