Head Chef Nicola Dinato dari Feva Restaurant ingin menangkap esensi berada di luar ruangan sambil menghirup udara segar dalam kreasi hidangannya. Ia memperkenalkan "aria fritta" atau "udara goreng" sebagai menu terbaru, lapor Oddity Central (7/1).
![]() |
Nama ini rupanya agak menyesatkan karena sebenarnya udara goreng dibuat dari kulit tapioka yang dipanggang lalu digoreng. Proses ini memungkinkan udara goreng lebih renyah ketimbang hanya dipanggang di oven saja yang membuatnya menempel di gigi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, benar ada udara yang terlibat dalam proses memasak. Setelah kulit tapioka dipanggang dan digoreng, chef Dinato menginfus menu tersebut dengan ozon selama 10 menit hingga memberi aroma istimewa.
![]() |
Selanjutnya udara goreng disajikan di atas gulali yang diharapkan chef Dinato mengingatkan pengunjung akan awan. "Kami memasukkan ozon ke dalam kulit tapioka untuk memberi sentuhan ketinggian gunung, petir dan gemuruh, khas udara," kata chef Dinato.
Menu udara goreng rupanya langsung mencuri perhatian dan menjadi perbincangan hangat dalam sebulan terakhir. Menu ini dibanderol USD 30 atau sekitar Rp 423.000 per porsi. Namun beredar kabar udara goreng dulunya ditujukan sebagai "welcome snack" sehingga dibagikan gratis untuk pengunjung.
![]() |
Kabarnya udara goreng terasa renyah. "Saya selalu menyajikannya sebagai menu pembuka untuk mengingatkan pengunjung saya bahwa mereka selalu harus mencoba dan mengisi hidup mereka dengan pengalaman nyata," pungkas chef Dinato.
Berkat hal ini pula, restoran tempat chef Dinato bekerja yaitu Feva Restaurant mendapat bintang 1 Michelin Guide tahun 2018. Nah, bagaimana? Anda tertarik membuktikan rasanya?
Baca Juga: Unik! Ada Es Krim Tiram Goreng Tepung yang Krenyes Manis
(adr/odi)