Seorang pelayan resto dibunuh oleh pengunjung yang marah karena menunggu sandwich terlalu lama. Dikutip dari Metro (19/8), kasus pembunuhan ini menewaskan pelayan berusia 28 tahun di salah satu resto di dekat Paris.
Pelayan dilaporkan tertembak di bagian bahu dengan senjata tangan. Lokasi kejadian persisnya ada di wilayah Noisy-le-Grand pada Jumat (16/8) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kabarnya sempat ada upaya untuk menyelamatkan korban, namun pelayan pria ini tewas di tempat. Sementara pelaku adalah seorang pria yang dengan cepat melarikan diri dari resto pizza dan sandwich ini.
Baca Juga: Resto Ini Siap Bayar Nisan Bagi Pengunjung yang Tewas Saat Tantangan Burger
Seorang saksi mata menjelaskan pada polisi kalau pelaku sebelumnya terlihat marah-marah karena pelayanan resto yang lambat. Terlebih pesanan sandwichnya juga tidak disiapkan dalam waktu cepat.
Pembunuhan ini mengejutkan banyak warga setempat yang langsung berkumpul di luar tempat kejadian perkara (TKP). "Menyedihkan," ujar seorang wanita 29 tahun ada di TKP.
![]() |
Menurutnya, resto itu sebelumnya tak pernah ada masalah apapun. "Restoran ini tenang, tanpa masalah. Dan restoran baru dibuka beberapa bulan lalu," katanya.
Sementara penduduk lain mengamati kejadian kriminal yang terjadi di wilayah Noisy-le-Grand. Kabarnya ada banyak perdagangan obat bius dan orang-orang mabuk di tempat umum.
Kejadian nahas hingga menyebabkan seseorang terbunuh juga terjadi di Malaysia. Penyebabnya sama-sama sepele, kali ini karena pencurian dua tandan pisang mentah.
![]() |
Kala itu, pelaku berusia 40 tahunan masuk ke dalam sebuah kompleks pada sore hari untuk mencuri pisang. Ternyata pemilik rumah mengetahui aksi pelaku dan langsung memanggil beberapa orang untuk 'menghadapi' pelaku.
Pelaku dipukuli dengan brutal hingga meninggal. Pemilik rumah lalu melarikan diri usai tahu korbannya tewas. Tak lama usai kejadian, foto tewasnya pencuri pisang sempat viral di media sosial Malaysia.
Baca Juga: Duh, Pria Ini Dibunuh Usai Curi Dua Tandan Pisang Mentah!
(adr/odi)