Hawker atau hawker center merujuk pada pusat makanan kaki lima yang tersebar di seluruh Singapura. Menyambangi tempat ini bisa mencicip berbagai makanan kaki lima karena area food court ini menghadirkan puluhan penjual makanan.
Ada berbagai hal menarik soal hawker center yang perlu diketahui. Mulai dari sejarah hingga perkembangannya kini. detikFood merangkum fakta-fakta soal hawker center dari berbagai sumber seperti berikut.
![]() |
1. Sejarah hawker
National Heritage Board Singapore (30/7) mengungkap asal mula konsep hawker sudah ada sejak pertengahan tahun 1800. Kala itu penjaja makanan kaki lima berjualan di pinggir jalan. Saking populernya makanan kaki lima, penjaja makanan kaki lima bahkan menjadi profesi favorit untuk mereka yang baru mau mulai bekerja.
Di tahun 1970-an muncul kumpulan penjaja makanan kaki lima di beberapa wilayah seperti Orchard Road dan Chinatown. Mereka menawarkan banyak menu layaknya laksa dan sate dengan harga murah meriah.
Pemerintah Singapura sendiri mulai mendaftar dan menempatkan penjaja makanan kaki lima sejak tahun 1968 hingga 1986. Mereka memindahkan penjaja makanan kaki lima ke area khusus yang memiliki fasilitas dan sanitasi memadai.
Saat ini, sudah ada lebih dari 110 hawker di seluruh Singapura. Kabarnya hingga 2027 akan ada 13 hawker baru yang dikembangkan.
2. Hawker center dinominasikan ke UNESCO
Lekat dengan keseharian warga Singapura, Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengajukan budaya hawker dalam daftar Intangible Cultural Heritage of Humanity' UNESCO. Hawker disebut-sebut telah menjadi 'ruang makan' masyarakat Singapura.
Hawker lalu tumbuh menjadi budaya dan bagian unik dari identitas Singapura. "Dengan menominasikan budaya hawker ke UNESCO, hal ini akan membantu menjaga dan mempromosikan budaya unik ini untuk generasi di masa depan. Hal ini juga akan membuat dunia lebih mengenal tentang kuliner lokal, sekaligus warisan multikultural kita," tutur Lee.
Baca Juga: Budaya Makan Kaki Lima di Singapura Akan Dinominasikan ke Unesco
![]() |
3. Makanan di hawker center
Hawker center atau pusat makanan kaki lima juga berfungsi sebagai tempat orang-orang dari berbagai etnis kumpul. Di sini dijajakan hidangan multikultural seperti makanan Malaysia, India, China, dan Indonesia.
Beberapa makanan ikonik dari hawker center adalah chicken rice, laksa, Hokkien Mee, carrot cake, laksa, hingga char kway teow. Meski konsepnya dijual dalam harga terjangkau, beberapa makanan di hawker center telah diakui kelezatannya.
Hal ini bahkan diakui Michelin Guide, penghargaan kuliner bergengsi di dunia. Pihaknya memberikan bintang Michelin untuk makanan kaki lima di hawker center Singapura.
Adalah Liao Fan Hawker Chan yang ramai disebut sebagai penjual makanan berbintang Michelin dengan harga paling murah. Tiap makanan dibanderol mulai dari Rp 28.000 sampai Ro 170.000. Menu andalannya antara lain Soya Sauce Chicken Rice, Soya Chicken Rice, Char Siew Rice hingga noodle dengan irisan daging ayam dan babi panggang.
Baca Juga: Liao Fan Hawker Chan Kaki Lima Berbintang Michelin Paling Murah di Dunia
4. Hawker center terbaik
Dari ratusan hawker center, The Best Singapore (30/7) merilis daftar 5 hawker center terbaik di negeri Singa tahun 2019. Kelimanya adalah Chinatown Complex Food Centre, Old Airport Road Food Centre, Maxwell Road Hawker Centre, Tiong Bahru Market Hawker Center, dan Chomp Chomp Food Centre.
Dari daftar tersebut, Maxwell Road Hawker Centre bisa dibilang jadi yang terpopuler. Di sini ada makanan kaki lima yang terkenal enak. Seperti Tian Tian Hainanese Chicken Rice yang menyajikan chicken rice terenak di Singapura. Ada juga Zhen Zhen Porridge dan Marina South Delicious Food di sini.
Baca Juga: Maxwell Food Centre Raih Penghargaan Hawker Centre Favorit di Singapura
![]() |
5. Tantangan hawker center kini
Di balik ketenarannya, keberadaan hawker center juga mendapat tantangan. Atlas Obscura (30/7) menulis ancaman paling besar adalah kehadiran food court di mall. Cuaca Singapura yang terkenal panas membuat banyak orang memilih jalan-jalan di mall yang dingin dan nyaman. Bukan tidak mungkin ke depannya orang-orang lebih pilih makan di food court mall dibanding hawker center.
Tantangan lain adalah profesi penjaja makanan kaki lima kurang diminati millennial. Hal ini karena sewa tempat di hawker center yang semakin mahal. Generasi muda juga kurang suka dengan pekerjaan penjaja makanan kaki lima yang memiliki jam kerja panjang, menuntut fisik yang kuat, dan upahnya tak terlalu banyak.
Dikhawatirkan hawker center dan para penjaja makanan kaki lima di Singapura suatu saat bisa menghilang. Sebab kini juga banyak penjaja makanan kaki lima berpengalaman putuskan pensiun tanpa 'melempar' pengetahuan dan kemampuan mereka dalam membuat suatu masakan pada penerusnya.
Simak Video "KuTips: Bikin Infused Water Kurma untuk Jaga Stamina saat Puasa!"
[Gambas:Video 20detik]
(adr/odi)