Budaya Makan Kaki Lima di Singapura Akan Dinominasikan ke Unesco

Budaya Makan Kaki Lima di Singapura Akan Dinominasikan ke Unesco

Sonia Basoni - detikFood
Senin, 27 Agu 2018 11:53 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Konsep 'hawker center' atau pusat jajanan kaki lima di Singapura begitu terkenal. Budaya makan ini akan dinominasikan ke dalam daftar warisan budaya Unesco.

Setidaknya lebih dari 6.000 penjual makanan, memasak berbagai macam hidangan lezat, yang berada di 110 pusat jajanan kaki lima di Singapura. Pusat jajanan kaki lima, yang lebih dikenal sebagai 'hawker center' ini, memang sudah menjadi budaya makan warga Singapura sejak dulu.

Baca Juga: Jajan Sate Ayam dan Ikan Pari Bakar yang Sedap di Lau Pa Sat
Budaya Makan Kaki Lima di Singapura Akan Dinominasikan ke UnescoFoto: Istimewa
Dilansir The Strait Times (20/08), Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong mengumumkan bahwa budaya hawker akan dinominasikan ke dalam daftar 'Intangible Cultural Heritage of Humanity' Unesco. Budaya kuliner hawker ini akan dipatenkan ke dalam warisan budaya dari Singapura.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika nominasi ini disetujui Unesco, maka budaya hawker di Singapura akan bergabung dengan warisan budaya lainnya. Seperti warisan budaya batik, wayang, dan angklung dari Indonesia.

Menurut Perdana Menteri Lee, hawker center di Singapura telah menjadi ruang makan masyarakat. Sehingga tumbuh menjadi budaya dan bagian unik dari warisan, serta identitas negara Singapura.

"Dengan menominasikan budaya hawker ke Unesco, ini akan membantu mengamankan dan mempromosikan budaya unik ini, untuk generasi di masa depan. Ini juga akan membuat dunia lenih mengenal tentang kuliner lokal, sekaligus warisan multikultural kita," tutur Lee.
Budaya Makan Kaki Lima di Singapura Akan Dinominasikan ke UnescoFoto: detikFood
Di Singapura, hawker center ini dulunya berfungsi sebagai tempat orang dari berbagai etnis berkumpul, sekaligus mencicipi berbagai makanan yang multikultural dari para imigran. Seperti makanan dari Malaysia, India, China, hingga Indonesia.

Budaya ini kemudian semakin berkembang, ketika pemerintah mulai mendirikan pusat hawker center di awal tahun 70an. Hingga saat ini pemerintah Singapura, terus membangun pusat jajanan kaki lima. Di tahun 2027 nanti, direncanakan akan ada 127 hawker center yang tersebar di seluruh wilayah Singapura.
Budaya Makan Kaki Lima di Singapura Akan Dinominasikan ke UnescoFoto: Istimewa
Tidak hanya makanannya yang multikultural, hawker center di Singapura juga memiliki hidangan kelas dunia. Di tahun 2016, gerai Liao Fan Hong Kong Soya Sauce Chicken Rice and Noodle di Hawker Chan, berhasil meraih bintang 1 Michelin.

Sementara Unesco sendiri, setiap tahunnya selalu memperbarui daftar warisan budaya dari setiap negara di dunia, yang dianggap layak untuk dilindungi dan diakui dunia. Secara keseluruhan, lebih dari 470 warisan budaya dari 117 negara, telah masuk ke dalam daftar Unesco sejak tahun 2008 lalu.

Baca Juga: Gerai Chicken Rice Berbintang Michelin di Singapura Kini Merambah ke Melbourne

(sob/odi)

Hide Ads