People (18/7) melaporkan gugatan dari pria tersebut telah diajukan dengan tuduhan bahwa cokelat yang dibelinya di Washington D.C. sebenarnya bukan dari Belgia. Padahal Godiva menulis dalam kemasannya kalau Belgian Chocolate dibuat di Belgia.
Gugatan menyatakan bahwa "Belgia 1926" ditampilkan di bagian depan cokelat yang akan menyebabkan konsumen menganggap bahwa produk cokelat itu dibuat di Belgia sehingga dijual dengan harga yang mahal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Namun tulisan di balik kemasan cokelat itu berisi informasi, "Semua cokelat Godiva dijual di Amerika Serikat dibuat di sebuah pabrik di Reading, Pennsylvania."
Hal ini membuat pria asal Virginia itu meminta ganti rugi sebesar $ 74.000 atau sekitar Rp 1 miliar setelah ia membeli cokelat yang diklaim menipu dirinya.
Baca Juga: Ini 6 Fakta Menarik dari Cokelat Godiva yang Populer di Dunia
Perwakilan dari Godiva tidak menanggapi komentar dari siapapun. Perlu diketahui sebelumnya, bahwa Godiva merupakan salah satu perusahaan cokelat Belgia yang berdiri sejak tahun 1926.
![]() |
Perusahaan ini awalnya bernama Chocolaterie Draps tetapi kemudian mengubah nama mereka menjadi Godiva setelah keluarga memutuskan untuk mengembangkan toko cokelat eksklusifnya ini.
Pada tahun 1966, keluarga itu bertemu dengan Campbell Soup Company, yang akhirnya mengembangkan sepertiga saham di Godiva dan kemudian memperkenalkannya kepada masyarakat di Amerika.
Meskipun mereka tidak lagi memiliki Godiva, Campbell telah menjadi yang paling bertanggung jawab dalam membantu berkembangnya cokelat di seluruh dunia karena sudah tersebar lebih dari 600 toko saat ini di Amerika Serikat, Kanada, Eropa, dan Asia.
Perusahaan sup itu juga membeli pabrik di Reading, PA pada tahun 1960-an untuk membantu produksi dan menjadi tempat di mana perusahaan membuat cokelat.
![]() |
Sedangkan menurut situs web Godiva, pabrik Belgia saat itu hanya sementara untuk tempat produksi di seluruh dunia.
Ini bukan pertama kalinya Godiva menghadapi tuntutan hukum atas asal-usul cokelat mereka. Awal tahun ini, perusahaan itu juga digugat oleh dua orang yang juga mengklaim merek itu mengiklankan produk mereka secara palsu karena bungkus "Belgium 1926".
Saat itu, penggugat meminta ganti rugi $ 5 juta atau sekitar Rp 60 miliar, tetapi kasus tersebut akhirnya dihentikan.
Baca Juga: Perusahaan Ini Cari Anak Magang untuk Cicip Cokelat Enak
(adr/adr)