Telur jadi menu sarapan favorit banyak orang. Namun beberapa orang kini mulai mempertimbangkan konsumsi telur karena beberapa hal. Dilihat dari produksinya, ayam-ayam di peternakan seolah dipaksa untuk menghasilkan 250-300 butir telur per tahun, padahal di alam mereka mungkin hanya bertelur 10 sampai 15 butir saja.
Peternakan juga sengaja membunuh anak ayam jantan karena dianggap tidak akan berguna ke depannya. Anak ayam kadang-kadang langsung disingkirkan ke penggiling daging.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Klaim telur organik juga disebut-sebut tidak lebih baik. Dikutip dari Vox (25/7), United States Department of Agriculture (USDA) tetap mengizinkan produsen telur melabeli 'telur organik' meski berasal dari ayam yang hidup berjejalan di peternakan.
Para peneliti makanan pun mulai mencari alternatif telur yang lebih sehat dan ramah lingkungan. Mereka mengembangkan 'eggless egg' yang berarti telur bukan dari ayam.
Baca Juga: Persis Asli! Vegan Ini Bagikan Resep 'Telur Ceplok' Berbahan Labu dan Tepung Beras
Sayangnya mereka menghadapi tantangan mengingat telur merupakan makanan favorit banyak orang yang mudah diolah jadi beragam hidangan. Telur bisa direbus, digoreng, diorak-arik, hingga dijadikan beragam pelengkap hidangan.
![]() |
"Telur benar-benar ajaib," kata Chris Jones, ilmuwan makanan dan chef di perusahaan telur nabati, JUST. Ia menjelaskan kini sedang fokus mengembangkan bagaimana telur nabati memiliki protein yang sama dengan protein pada telur sesungguhnya.
Jones bersama tim JUST menguji coba ratusan protein nabati yang cocok dijadikan altenatif telur. Mereka menemukan pemenangnya adalah kacang hijau, kacang-kacangan dari Asia Tenggara yang dikatakan mampu memberi tekstur telur nabati persis telur asli.
![]() |
"Hanya karena satu kemampuan itu, bukan berarti telur berbahan kacang hijau bisa menggantikan fungsi telur yang lain," catat Jones. Ia mengatakan telur kacang hijau baru bisa berfungsi sebagai telur orak-arik di nasi goreng, belum bisa dipanggang layaknya telur ayam.
"Kami masih harus tetap mencari tahu," kata Jones. Meski begitu, telur nabati keluaran JUST dinilai banyak orang sangat enak. Rasanya benar-benar mirip telur dengan tampilan yang juga menggiurkan.
![]() |
Telur nabati ini tidak berwujud dalam cangkang melainkan dikemas dengan plastik. Hal ini juga jadi keunggulan karena seseorang yang membelinya tak perlu khawatir telur pecah dalam perjalanan.
Sayangnya kini telur nabati belum terlalu populer. Harga jualnya juga masih lebih mahal. Namun bukan tidak mungkin ke depannya telur nabati menjadi alternatif telur ayam yang lebih baik secara keseluruhan.
Baca Juga: Setelah Daging, Ilmuwan Kini Ciptakan 'Seafood' Berbahan Nabati
(adr/odi)