Di 'Susu Moeria' yang Berusia 81 Tahun Ini Masih Bisa Minum Susu Sapi Murni

Di 'Susu Moeria' yang Berusia 81 Tahun Ini Masih Bisa Minum Susu Sapi Murni

Akrom Hazami - detikFood
Rabu, 24 Jul 2019 12:40 WIB
Foto: dok. detikFood/Akrom Hazami
Kudus - Tempat pemerahan susu ini sudah ada sejak 81 tahun lalu, menyediakan susu sapi segar. Dinikmati langsung di tempat pastinya lebih nikmat.

Nama 'Susu Moeria Cafe' sudah dikenal sejak masa kolonial, mulai beroperasi tahun 1938. Tempat menikmati susu sapi ini selalu ramai dikunjungi pembeli. Baik keluarga, anak-anak maupun remaja.

Baca Juga: Nasi Jangkrik, Racikan Nasi Kesukaan Sunan Kudus yang Nikmat Gurihnya
Di 'Susu Moeria' yang Berusia 81 Tahun Ini Masih Bisa Minum Susu Sapi MurniFoto: dok. detikFood/Akrom Hazami
Detikfood mencoba mendatangi 'Susu Moeria Cafe' yang berlokasi di Jalan Pemuda Nomor 64, Kudus. Atau sekitar 30 meter dari pusat kota Alun-alun Kudus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aroma gurih susu segar menyeruak dari lokasi yang kini dibuat bergaya kekinian. Ada beberapa sudut tempat yang menarik. Ada area dengan meja dan kursi berlatar aneka coretan kreatif, atau di area yang klasik. Sebuah panggung ukuran kecil juga tersedia untuk aneka hiburan.

Sebuah meja menjadi tempat pemesanan susu, sekaligus kasir. Petugas akan memanggil nama si pemesan dari pengeras suara, untuk mengambil susu yang dipesan.

Dekorasi bergaya kekinian juga terpajang berupa juntaian lampu hias. Ada juga sebuah sepeda tua, yang merupakan armada pertama untuk mengantar susu segar ke pelanggan sejak puluhan tahun lalu.
Di 'Susu Moeria' yang Berusia 81 Tahun Ini Masih Bisa Minum Susu Sapi MurniFoto: dok. detikFood/Akrom Hazami

Feliciana Natali Yuwono, pengelola Susu Moeria Cafe membeberkan sekilas tentang susu segar yang jadi primadona warga Kudu, Jawa Tengah ini. Wanita berusia 28 tahun ini mengakui jika tempat yang dikelolanya ini menyajikan susu sapi segar pilihan.

"Susu sapi kami dari peternakan sapi sendiri, dengan sapi pilihan. Mulai dari pakan sapi kita perhatikan. Dicoba saja, rasanya, kentalnya, gurihnya, kita ada jaminan. Kita tidak sembarangan. Mencicipi susu di Susu Moeria Cafe, langsung ketahuan dari teksturnya," kata Felis, sapaannya pada detikfood Selasa (23/7/2019).

Di tempat ini selain pengunjung bisa menikmati susu sapi segar beraneka rasa, juga bisa merasakan sensasi perah susu dari sapi. Jadi jangan heran, jika tempat ini selalu ramai dikunjungi orang setiap hari.
Di 'Susu Moeria' yang Berusia 81 Tahun Ini Masih Bisa Minum Susu Sapi MurniFoto: dok. detikFood/Akrom Hazami
Felis selaku generasi keempat membeberkan sekilas sejarah berdirinya tempat ini. Pendirinya adalah Tan Hien Siok, dilanjutkan generasi kedua Sugeng Murijanto, berlanjut ke generasi ketiga Lanny Murijanto, dan saat ini dikelola Feliciana Natali Yuwono, dan Zefanya Fabianto Yuwono.

"Berdiri sejak 1938. Kini terus berkembang. Dari pendiri, kakek. Kemudian sampai ibu (Lanny Murijanto). Waktu diserahin ke ibu saya Lanny Murijanto, sapinya tidak sebanyak ini. Cuman sekitar berapa ekor. Berkembangnya, waktu ibu saya. Waktu ada perusahaan yang minta banyak namun dibatalkan, itu kita tingkatkan produktivitasnya," kenangnya mengulas cerita perjalanan tempat menikmati susu ini.

Kala itu ada pesanan susu datang ke Susu Moeria dari perusahaan besar. Namun pesanan susu itu dibatalkan. Padahal stok susu segar melimpah. Kemudian orang tuanya, mempunyai ide membuat kemasan cup untuk mengemasi susu melimpah itu. Mereka menjual susu kemasan cup. Tak disangka susu kemasan cup itu laris. Bahkan semakin hari semakin laris.

"Asal mula orang datang ke sini ya itu karena kemasan cup itu. Dikenal juga sapinya masih di sini, sebagai tempat perah sapi dulu," ujarnya.

Tidak hanya susu kemasan cup yang dijual, tapi juga susu segar aneka rasa. Seperti rasa cokelat, susu jahe, strawberry, melon, hingga susu murni tawar. Yang terbaru ada beragam milkshake. Rasa buble gum, taro, red velvet dan ada juga aneka varian dari es krim, roti, dan puding.
Di 'Susu Moeria' yang Berusia 81 Tahun Ini Masih Bisa Minum Susu Sapi MurniFoto: dok. detikFood/Akrom Hazami

Seiring perkembangan zaman Susu Moeria Cafe telah mengubah konsep minum susu menjadi lebih kekinian sejak Mei 2018. Selain tempat minum susu di tempat utama, juga terdapat gerai aneka makanan UMKM.

Para UMKM itu menyedikan kopi, siomay, soto lamongan, stik makanan kekinian, ayam goreng kalasan dan garag asem, bakso, makaroni, makanan bakaran, makanan korea, hingga nasi goreng.

"Yang di gerai ada 12 gerai UMKM. Kalau yang gerai bawah, anak-anak minum susu saja. Akhirya kita kembangin UMKM yang ada. Daripada kita nyediakan sendiri mending kita kembangin UMKM. Dari kandang kita sulap jadi foodcourt," tambahnya.

Soal sapi perah di lokasi itu, dulunya ada sekitar 30 ekor. Penikmat susu bisa menikmati susu sambil melihat sapi. Kini karena tempat kandang sapi diubah jadi gerai foodcourt, maka peternakan sapi dipindah ke Kecamatan Kaliwungu, Kudus. Di Kaliwungu ada seratusan ekor sapi penghasil susu.

Sementara di lokasi Susu Moeria Cafe hanya terdapat empat ekor sapi di minifarm. Seluruh susu yang disediakan berasal dari sapi yang diternak sendiri. Setidaknya setiap hari sapi yang ada sekitar 100 ekor, 60 persennya memproduksi susu. "Sehari produksi susu rata-rata 12 liter per ekor," terangnya.
Di 'Susu Moeria' yang Berusia 81 Tahun Ini Masih Bisa Minum Susu Sapi MurniFoto: dok. detikFood/Akrom Hazami
Susu segar di tempat ini bisa dinikmati setiap hari dari pukul 06.00-23.00 WIB. Dengan tingkat kunjungan setiap hari mencapai 800-1000 orang. Jika liburan akhir pekan atau masa liburan bisa mencapai 2.000 orang. Jangan khawatir soal pelayanan, karena ada 30 orang pekerja yang siap siaga.

Pelanggannya berasal dari Kudus, Semarang, Jakarta dan turis mancanegara. "Biasanya kita langganan orang luar negeri tinggal di Jepara, pelaku mebel dari Italia, India. Mereka sengaja cari susu murni. Mereka suka taste-nya. Tidak seperti susu kotak," tambah wanita 28 tahun ini.

Untuk harga, susu tawar Rp 6.500 per gelas, dengan aneka rasa Rp 7.500, milkshake Rp.13 ribu, roti kisaran harganya Rp 6.000, dan es krim Rp 15.000.

Baca Juga: Melihat Langsung Aksi Lahap Si Raja Badok Kudus yang Viral di YouTube


(sob/odi)

Hide Ads