Pencinta durian pasti pernah tahu trik megurangi rasa panas yang timbul akibat mengonsumsi durian. Ya, beberapa orang biasa menyiasatinya dengan meminum air lewat cangkang durian. Sebagian lainnya bahkan sengaja meminum air garam yang dituang ke dalam cerukan kulit buah eksotik itu.
![]() |
Lalu apa benar hal tersebut bisa menghilangkan rasa panas dalam tubuh usai mengonsumsi durian?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Durian, si Raja Buah yang Bikin Food Orgasme
Cuitan itu pun dikomentari ribuan pengguna. Salah seorang pengguna bernama Syafawani memberikan titik terang.
![]() |
Wanita yang mengaku seorang ahli kimia itu menulis,"Durian mengandung senyawa sulfur mudah menguap. Beberapa senyawa ini memiliki struktur yang cukup mirip dengan bawang putih atau rempah-rempah lain yang menstimulasi TRPA1 yang bisa membuat tubuh Anda merasa panas."
Bahan kimia yang ia sebutkan mengaktifkan TRPA 1 atau reseptor transien potensial reseptor ankyrin 1. Akibatnya tubuh merasakan hal lain seperti rasa sakit, demam, dan gatal.
Lebih lanjut Syafawani menjelaskan jika obat yang pas untuk mengobati hal tersebut ialah air yang terkena kulit buah durian lalu diminum.
![]() |
"Obatnya: air yang mengalir pada kulit durian lalu diminum sebab melepaskan aldehida (elektrofilik) di kulit yang bereaksi dengan senyawa sulfur, hal ini menetralkan senyawa yang mengandung sulfur sebelum mereka merangsang reaksi panas dalam tubuh Anda," tambahnya.
Keterangan pengguna Twitter itu pun dikonfirmasi oleh seorang ahli Pengobatan Tradisional Cina (TCM).
![]() |
Tabib TCM dari Raffles Chinese Medicine, Singapura, Chew Hong Gian membenarkan beberapa hal yang disebutkan Syafawani. Chew Hong Gian mengatakan bahwa meminum air garam memang dapat mengurangi racun, rasa panas, dan beberapa efek yang tidak dirasakan usai makan durian.
Meski begitu, Chew Hong Gian tidak membenarkan penggunaan bagian dalam kulit durian untuk meminum air garam. Sebab reaksi yang ada justru disebabkan oleh air garam itu sendiri. Bukan dari wadah di mana air tersebut diletakkan, yakni kulit durian.
Baca juga:Tren Baru Makan Durian yang Direbus dalam Kuah Kaldu
(dwa/odi)