Mie instan hingga bahan mengandung kafein masuk dalam daftar makanan yang sebaiknya tidak dimakan saat sahur. Tubuh bukannya terisi dan kuat berpuasa yang ada justru cepat lemas dan mudah haus. Berikut 5 makanan yang perlu dihindari saat sahur seperti dikutip dari NDTV (11/6).
1. Kafein
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Saat sahur sebaiknya hindari bahan makanan yang mengandung kafein. Sebab asupan kafein di kala sahur justru memberi efek diuretik. Hal ini justru membuat tubuh cepat haus selama berpuasa. Bahan makanan yang mengandung kafein tak hanya kopi, lho. Cokelat, teh, es krim, hingga yogurt juga mengandung kafein.
Baca juga: Bukan Hanya Kopi, 5 Makanan dan Minuman Ini Juga Mengandung Kafein
2. Makanan pedas
![]() |
Menyantap makanan pedas saat sahur justru membuat perut tak nyaman selama berpuasa. Ditambah sajian yang terlalu pedas memicu naiknya asam lambung. Dikutip dari The International Journal of Psychology, makan makanan pedas juga bisa melukai perut.
3. Minuman berkarbonasi
![]() |
Menurut Latifah Mohammed Rashid, kepala departemen nutrisi Al Qassimi Hospital di Kota Sharjah, Uni Emirat Arab, hindari minuman berkarbonasi saat sahur. Latifah menyebut bahwa minuman kemasan yang mengandung garam juga sebaiknya dihindari. Sebab kedua minuman itu hanya bangkitkan rasa haus lapor Emirates247 (20/7).
4. Gorengan
![]() |
Saat sahur, ada baiknya Anda menahan diri untuk tidak melahap gorengan. Sebab tubuh membutuhkan energi lebih untuk mencerna bahan makanan yang digoreng. Selain itu, makanan yang digoreng justru membuat tubuh jadi mudah haus.
5. Mie instan
![]() |
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Education and Community Research di Ahmedebad, mie instan tidak baik dijadikan menu sahur. Sebab mie instan mengandung konsentrasi lemak jenuh dan natrium yang cukup tinggi. Hal ini membuat Anda merasa haus dan lapar dalam waktu singkat dibandingkan dengan makanan yang kaya serat dan protein.
Nih Cara Sahur yang Benar Agar Puasa Tetap Lancar:
Baca juga: Terlalu Sering Konsumsi Mie Instan dapat Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung (dwa/odi)