Tamilok biasa disebut juga sebagai cacing kayu karena hidupnya di dalam sela-sela batang kayu. Cacing berwarna putih keabu-abuan ini berbentuk memanjang dengan bentuk tubuh yang cukup besar.
Di Filipina, tamilok banyak dijadikan santapan, terutama di kawasan Palawan dan Aklan. Untuk mendapatkan cacing ini, orang harus mencarinya ke hutan rawa.
![]() |
Baca juga : Begini Cara Menyantap Balut, Embrio Bebek Khas Filipina
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di dalam batang kayu ini akan terlihat tamilok dengan jumlah cukup banyak. Bentuknya licin, lunak dan berlendir. Sekilas memang menjijikan, apalagi bagi orang yang baru pertama kali melihat.
![]() |
Tamilok yang menggeliat ini harus segera dipindahkan dalam wadah berisi air. Karena kalau didiamkan terkena udara dalam waktu lama, cacing ini akan mati dan tak layak konsumsi.
Orang-orang menyebut tamilok sebagai cacing karena bentuknya yang memanjang. Padahal hewan ini termasuk jenis moluska yang hidup di air payau.
![]() |
Baca juga : Ini Sajian dari Berbagai Wilayah Filipina yang Unik dan Lezat
Masyarakat Filipina biasa menyantap tamilok mentah. Tamilok bisa langsung disantap usai membuang bagian kepalanya. Tamilok segar ini punya tekstur lembut yang seolah langsung terasa pecah saat masuk mulut.
Bagi yang tak berani menyantap utuh, tamilok biasa disajikan dengan cabai dan air perasan jeruk nipis. Tamilok punya rasa gurih dan asin, kabarnya rasa tamilok tak kalah enak dengan tiram segar. (dvs/odi)