Malam tahun baru memang identik dirayakan dengan pesta bbq bersama keluarga atau teman. Tapi selain itu, tos dengan champagne juga banyak dilakukan terutama di Eropa, seperti Amerika Serikat dan Prancis.
Dilansir dari Elite Daily (31/12) kebiasaan tos sambil minum champagne ini berawal pada abad ke-16 saat orang-orang Eropa menggunakan botol bir untuk merayakan pesta. Saat itu, hanya orang-orang kaya saja yang bisa menikmati champagne karena harganya yang sangat tinggi.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 1800 hingga 1859, popularitas champagne meroket tajam. Produksi champagne juga melonjak berkali-lipat. Awalnya champagne hanya diproduksi 300.000 botol per tahun lalu melonjak menjadi 20 juta botol per tahun.
![]() |
Menikmati champagne pada malam tahun baru merupakan tradisi yang sudah ada sejak zaman Julius Caesar. Orang-orang akan begadang sampai tengah malam, lalu saat momen pergantian tahun semua orang akan bersorak sambil memegang botol atau gelas champagne masing-masing.
Seiring perkembangan zaman, Cafe Martin di New York yang dikelola pria Prancis membawa tradisi ini ke Amerika. Pemilik kafe menyediakan 69 jenis champagne yang didatangkan langsung dari Prancis. Saat malam tahun baru, kafe ini sengaja menggelar pesta dengan melakukan tos gelas berisi champagne.
![]() |
Baca juga : Pria Ini 'Menyulap' 12.000 Botol Champagne Menjadi Rumah yang Cantik!
Sejak saat itu, masyarakat di Amerika selalu menghabiskan malam tahun baru dengan minum champagne dan melakukan tos tepat di tengah malam.
Tradisi minum champagne ini terus berlangsung hingga kini dengan masyarakat yang lebih luas cakupannya. Biasanya kafe dan restoran sengaja buka hingga tengah malam agar bisa memfasilitasi pengunjung yang ingin minum dan tos champagne bersama. Cheers!!! (dvs/odi)