'Kota Gudeg' menjadi sebutan populer untuk Yogyakarta. Meskipun begitu, Solo ternyata punya sajian gudeg yang enak. Keduanya memiliki perbedaan dalam penyanyian, rasa hingga tekstur.
Umumnya gudeg dikenal dengan dua versi yaitu gudeg basah dan kering. Gudeg basah ialah gudeg yang dimasak dengan tetap menyisihkan sedikit kuahnya dengan rasa manis gurih.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gudeg Yogja punya warna yang lebih merah karena dalam proses pembuatan nangkanya dicampur dengan daun jati. Untuk penyajiannya gudeg nangka sebagai bahan utamanya kemudian ditambahkan dengan pindang telur, daging ayam kampung serta tempe atau tahu. Kemudian ditambah dengan sambal goreng krecek yang pedas.
Disajikan dalam pincuk daun pisang isiannya berupa nasi putih, lauk gudeg hingga krecek. Untuk gudeg kering bisa juga disajikan dengan kendi atau besek untuk oleh-oleh.
![]() |
Sedangkan untuk gudeg Solo disajikan dengan bentuk yang agak berbeda. Gudeg Solo memiliki warna yang tak terlalu pekat dengan kuah nyemek. Lauknya daging ayam dan daun singkong dan sambal goreng krecek ditambah kacang beras atau tholo. Gudeg Solo selain dengan nasi juga dengan bubur beras yang dimasak dengan santan hingga rasanya lembut gurih.
Beberapa penjual gudeg di Solo juga dilengkapi dengan telur pindang, sambal korek krecek, gudeng dan opro ayam.
Jadi, gudeg versi mana yang Anda suka?
Baca juga: Suka Gudeg Solo? Ini 5 Tempat yang Wajib Anda Kunjungi!