Ini Trik Minum Bubble Tea Agar Tak Ada 'Pearl' yang Tersisa

Ini Trik Minum Bubble Tea Agar Tak Ada 'Pearl' yang Tersisa

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Jumat, 09 Nov 2018 17:48 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Menikmati bubble tea tak sekadar langsung menyesapnya. Ada trik agar pearl tak bersisa saat Anda sudah menghabiskan tehnya.

Berasal dari Taiwan, bubble tea kini jadi minuman populer di banyak negara Asia termasuk Indonesia. Cita rasanya manis menyegarkan dengan tambahan boba alias pearl yang terbuat dari tepung tapioka.

Kehadiran pearl juga membuat minum bubble tea jadi lebih asyik. Ada sensasi menggigit bola kenyal empuk saat menyesap minuman ini. Sayangnya sering kali pearl banyak bersisa atau tertinggal saat teh sudah habis.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini Trik Minum Bubble Tea Agar Tak Ada 'Pearl' yang TersisaFoto: iStock

Insinyur data bernama Krist Wongsuphasawat menganggap serius perihal minum bubble tea ini. Dikutip dari Says (9/11), ia menerbitkan essay yang membahas soal minum bubble tea dari sisi ilmiah.

Baca Juga: Manis Kenyal Bubble Tea yang Tak Pernah Membosankan

Krist membuat grafik yang merupakan simulasi interaktif untuk mengevaluasi gaya seseorang menikmati bubble tea. Sekaligus menunjukkan arti "Optimized Sip" agar tak ada pearl tertinggal saat Anda menikmati minuman ini.

Menurut Krist, strategi terbaik untuk mencapai hal itu adalah menghirup sebanyak mungkin (maksimum) pearl dengan jumlah teh paling sedikit (minimum) saat mencicip bubble tea. Lalu pertanyaannya adalah bagaimana Anda tahu jumlah maksimum dan minimum tersebut?

Ini Trik Minum Bubble Tea Agar Tak Ada 'Pearl' yang TersisaFoto: Medium

Krist kembali menggambarkannya dalam sebuah simulasi. Ia mengasumsikan semua pearl pada bubble tea ada di bagian bawah cup dan tersusun secara bertingkat di lapisan atasnya.

Dengan demikian, ketika Anda memasukkan sedotan ke dalam bubble tea, Anda akan mendapatkan sejumlah pearl dalam sedotan. Simulasi juga mengasumsikan peminum berhenti menyesap teh sesekali saat sejumlah pearl ada di mulut mereka. Kondisi inilah yang merujuk pada "Optimized Sip."

Berdasarkan simulasi itu pula, kemungkinan Anda menghabiskan teh dan pearl dalam waktu bersamaan, bergantung pada 3 faktor. Yang pertama adalah bentuk atau dimensi cup bubble tea.

Jika cup-nya lebar, pearl akan lebih tersebar sehingga kemungkinan pearl tersesap dalam satu kali sedotan lebih sedikit. Karenanya butuh waktu lebih lama untuk menghabiskan pearl saat Anda menikmati bubble tea di cup lebar.

Faktor kedua adalah rasio teh, pearl dan es pada cup. Semakin banyak teh dalam cup, kemungkinan Anda menghabiskan teh dan pearl bersamaan semakin besar. Ini berarti jika ada lebih banyak pearl di cup, tehnya hanya sedikit dan jelas lebih banyak pearl yang harus dikonsumsi.

Ini Trik Minum Bubble Tea Agar Tak Ada 'Pearl' yang TersisaFoto: Medium

Sedangkan faktor terakhir menyangkut bagaimana seseorang meminumnya. Beberapa orang menyesap bubble tea dalam jumlah banyak, sementara yang lain hanya sedikit demi sedikit untuk menikmatinya. Kalau untuk mencapai kondisi "Optimized Sip" seharusnya seseorang menikmati lebih banyak pearl dibanding teh dalam setiap sedotannya.

Pada akhirnya essay Krist memberi kesimpulan tentang bagaimana menghabiskan pearl sebelum tehnya Anda sesap habis. Pertama, lebih baik gunakan cup yang tinggi bukan lebar. Kedua, jangan tambahkan es karena es akan mengambil ruang dalam cup. Terakhir, sedotlah bubble tea dengan kuat setiap kali Anda menyesapnya. Ini untuk memaksimalkan jumlah pearl yang dinikmati dalam tiap sedotan.

Baca Juga: Darimana Asal 'Bubble', si Mutiara Hitam yang Kenyal Enak?

(adr/odi)

Hide Ads