Mutiara kecil kenyal tersebut dibuat dari tepung tapioka. Tepung tapioka itu sendiri berasal dari pati yang diekstrak dengan air dari umbi singkong. Setelah disaring, bagian cairan dipisahkan dengan ampasnya. Cairan hasil saringan kemudian diendapkan, lalu hasil dari endapan tersebut dikeringkan dan digiling hingga menjadi butiran-butiran kasar.
Walaupun berasal dari singkong, tetapi tapioka ini berbeda dengan tepung singkong. Tapioka bersifat larut di dalam air. Tapioka dapat tumbuh dengan cepat di dataran rendah dan di daerah tropis. Penggunaan tapioka pertama kali berasal dari Amerika Selatan. Kata tapioka itu sendiri berasal dari bahasa Brazil, tipi'oka, yang berarti makanan dari singkong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain dijadikan sebagai pelengkap minuman, tapioka digunakan sebagai pengental pada masakan yang ditumis karena akan membuat masakan menjadi bening dan kenal saat dipanaskan. Tetapi tepung tapioka ini tidak disarankan digunakan untuk gorengan karena dapat menyerap minyak dan mengeras setelah dingin beberapa lama.
Tapioka juga dapat digunakan sebagai pengganti tepung terigu pada pembuatan kue yang tidak memerlukan pengembangan, seperti pembuatan kue kering. Karena tepung tapioka tapioka tidak mengandung gluten, tepung ini sering digunakan dalam pembuatan roti bebas gluten yang sangat aman bagi yang mengalami alergi atau sedang menjalankan pola hidup sehat.
Selain bebas gluten, tapioka kaya karbohidrat dan energi. Karena mengandung linamarin, tapioka dapat menangkal pertumbuhan sel kanker. Biji mutiara hitam dalam bubble tea dan biji mutiara kecil dijual dalam bentuk kering. Saat akan dipakai baru direbus dalam air banyak hingga mengembang, kenyal dan lengket. Rasanya tawar, karenanya dipakai sebagai campuran minuman atau es campur.
(odi/odi)