Kabarnya, hampir semua bakery memiliki artisan baker. Mereka membuat roti tanpa mesin dan dibuat sesuai pesanan. Sehingga roti yang dihasilkan selalu baru dan segar.
Berdasarkan keterangan Master Baker, Ian Chin, dulunya Amerika Serikat hanya mengenal roti putih biasa. Tak ada bagian luar roti berwarna cokelat seperti sourdough. Namun di tahun 1999, muncul banyak roti Eropa dengan beberapa warna. Salah satunya berwarna cokelat di bagian luar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Meski tak berkembang pesat, perlahan artisan bread seperti sourdough, baguette, ciabatta hingga rye bread mulai punya banyak penggemar di AS. Kebanyakan roti tersebut berasal dari Prancis.
"(Artisan bread) sangat populer di Amerika Serikat. Sebelumnya, roti kami terlihat membosankan, roti kami berwarna putih dan lembut seperti roti pabrik sekitar tahun 1993. Lalu di tahun 1999 mulai terpapar roti Eropa dengan warna-warna gelap dan itu sangat populer," jelas Ian.
![]() |
Melihat hal itu serta dinilai lebih sehat, akhirnya banyak orang yang tertarik untuk mencicip artisan bread apalagi sourdough. Dua tahun yang lalu dilaporkan The Week, ada sebanyak 43 ribu unggahan bertagar #artisanbread di Instagram.
![]() |
Bahkan ada beragam kreasi sourdough di sana. Mulai dari mencampur adonan sourdough dengan beragam bijian hingga membuat sandwich. Alasan utama dari kepopuleran artisan bread ini ialah dibuat tanpa mesin, lebih lezat, dan terpenting menyehatkan.
Baca juga: Ditemukan 10.000 Tahun Lalu, Artisan Bread Sempat Dijadikan Mata Uang
Tonton juga 'Berkunjung ke Toko Roti Legendaris Pekanbaru':