'Jalur Rempah di Negeri Para Raja' Ungkap Kejayaan Kerajaan Gowa Dalam Perdagangan Rempah

'Jalur Rempah di Negeri Para Raja' Ungkap Kejayaan Kerajaan Gowa Dalam Perdagangan Rempah

Muhammad Taufiqqurrahman - detikFood
Selasa, 30 Okt 2018 18:48 WIB
Foto: dok. detikFood/Muhammad Taufiqqurrahman
Makassar - Kerajaan Gowa menjadi salah satu kerajaan terbesar di Indonesia. Kerajaan ini menjadi penting sebagai salah satu bandar dan pusat perdagangan rempah di seluruh dunia.

Kerajaan ini memasuki masa kejayaan di bawah pemerintahan Sultan Alauddin, Raja Gowa ke XIV. Di masa itulah Kerajaan Gowa manjadi pintu gerbang perdagangan rempah-rempah di Indonesia Timur.

Baca Juga: Rempah Nusantara Diburu Banyak Bangsa Sejak Berabad Silam
'Jalur Rempah di Negeri Para Raja' Ungkap Kejayaan Kerajaan Gowa Dalam Perdagangan RempahFoto: dokdetikFood
Kisah ini diungkapkan dalam pameran 'Jalur Rempah di Negeri Para Raja' di Benteng Rotterdam, Makassar, Sulsel, Selasa (30/10/2019). Dalam pameran ini, diceritakan kuatnya pengaruh Kerajaan Gowa hingga mencapai wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisah-kisah ini dibuat dalam sebuah cerita pendek yang ditempel dalam sebuah poster-poster yang dipajang di sebuah ruangan tenda berwarna putih yang berukuran 10 X 20 meter. Selain itu juga dipajang contoh-contoh rempah yang berasal di Indonesia. Dalam piring-piring kecil, para pengunjung dapat melihat rempah-rempah jenis kayu manis, lada, pala, kemiri, kapulaga, dan cengkeh.
'Jalur Rempah di Negeri Para Raja' Ungkap Kejayaan Kerajaan Gowa Dalam Perdagangan RempahFoto: dok. detikFood/Muhammad Taufiqqurrahman
Juga diceritakan pelabuhan Somba Opu sebagai ibukota kerajaan Gowa menjadi bandar transit yang berperan sebagai penghubung jalur perdagangan antara Malaka, Jawa, dan Maluku. Kala itu, telah diterapkan sistem perdagangan bebas yang melibatkan para pedagang dan penghasil rempah dari seluruh wilayah di Indonesia Timur. Barang yang diperdagangkan pun adalah komoditas yang paling dicari di dunia seperti kapur barus, kayu cendana, dan rempah-rempah seperti cengkeh, pala.

Pada petikan-petikan sejarah yang disajikan dalam pameran ini, disebutkan bagaimana pedagang Makassar di era Raja Gowa I Malikang Daeng Manyonri (1593-1636) yang menempatkan wakilnya di daerah Banda. untuk bisa mengakses rempah jenis Pala.

Disebutkan, pedagang Makassar memiliki taktik khusus sehingga dapat menguasai jalur perdagangan pala. Mereka membawa barang-barang yang disukai oleh masyarakat Banda sehingga dapat dekat dengan penguasa dan pedagang setempat. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan akses pala sebanyak-banyaknya dari daerah ini.
'Jalur Rempah di Negeri Para Raja' Ungkap Kejayaan Kerajaan Gowa Dalam Perdagangan RempahFoto: dok. detikFood/Muhammad Taufiqqurrahman
Hingga pada abad-18, wilayah Somba Opu menjadi salah satu bandar niaga dari jalur transit rempah-rempah dari Kepulauan Maluku yang terbesar di Asia Tenggara.

Saking lihainya dalam berdagang rempah, maka atas izin dari pemerintah Spanyol di Filipina, penguasa Makassar telah mendapatkan izin untuk menempatkan perwakilan dagangnya di Manila, begitu juga dari pemerintah Portugis, penguasa Makassar diizinkan mendirikan perwakilan dagang Makassar di Makao.

Baca Juga: Selain Jagung Gorontalo Punya Seafood dan Rempah Juara (sob/odi)

Hide Ads