Dari Rambut hingga Keringat Domba, Benda Aneh yang Masuk Dalam Makanan

Dari Rambut hingga Keringat Domba, Benda Aneh yang Masuk Dalam Makanan

Sonia Basoni - detikFood
Selasa, 23 Okt 2018 13:22 WIB
Dari Rambut hingga Keringat Domba, Benda Aneh yang Masuk Dalam Makanan
Foto: iStock
Jakarta - Banyak produk makanan yang dijual bebas memiliki beberapa campuran bahan tersembunyi. Seperti keringat domba, rambut, rambut manusia hingga bulu bebek.

Banyaknya daftar komposisi di produk makanan membuat orang malas untuk membacanya. Padahal jika diperhatikan, banyak nama bahan makanan yang asing dan terbuat dari bahan-bahan aneh. Dilansir Wales Online UK (23/10), berikut beberapa bahan aneh yang dimasukan ke dalam komposisi produk makanan.

Baca Juga: Ini Dia 5 Makanan Aneh yang Jadi Tren di Tahun 1950 Hingga 1970 an

Bubuk serangga

Foto: Istimewa
Salah satu pewarna makanan merah yang paling banyak digunakan untuk membuat kue, mengandung carmine yang dibuat dari serangga dihancurkan. Carmine berasal dari serangga, atau cochineal dan hidup di tumbuhan kaktus. Warna merah ini berasal dari asam carminic, yang terdapat di tubuh terangga.

Pewarna makanan dari serangga ini dijual bebas, dan biasanya ditambahkan ke beberapa makanan. Mulai dari yoghurt, es krim, pie buah, cupcake, minuman ringan, hingga donat. Meski begitu di produk pewarna makanan carmine biaanya disamarkan dengan nama 'crimson lake' atau E120.

Rambut manusia dan bulu bebek

Foto: Istimewa
L-Cysteine adalah asam amino yang digunakan untuk memperpanjang masa penyimpanan untuk produk roti. Kandungan ini biasanya ditemukan dalam bulu bebek, bulu ayam, hingga tanduk sapi. Tapi kebanyakan produsen roti dan makanan lebih memilih menggunakan rambut manusia.

Beberapa laporan menunjukkan bahwa sebagian besar L-Cysteine yang digunakan berasal dari China, di mana rambut manusian di dapatkan dari tukang cukur dan salon. Untuk menghindari kandungan L-Cysteine, Anda bisa memilih roti yang diproduksi secara rumahan dan bukan roti pabrik atau komersil.

Kandung kemih ikan

Foto: Istimewa
Bagi Anda yang suka menyantap bir, warna kuning emas dari bir sebenarnya berasal dari kandung kemih ikan. Kandungan isinglass yang mirip seperti gelatin, diproduksi dari bagian dalam kandung kemih ikan.

Kemudian kandungan ini ditambahkan ke dalam tong bir, untuk membantu menghilangkan rasa kasar dari bir. Juga menghilangkan residu dari ragi atau partikel padat yang berada di dalam bir. Semua ini berkat kandung kemih ikan.

Keringat domba

Foto: iStock
Kandungan vitamin D yang tercantum di setiap kotak sereal, sebenarnya merupakan nama samaran yang mengejutkan dari bahan yang digunakan. Vitamin D ini biasanya berasal dari lemak bulu domba, keringat domba ini biasanya digunakan dalam sereal hingga permen karet.

Kandungan lemak atau keringat dari domba disebut lanolin, biasanya diproduksi oleh hewan berbulu seperti domba. Biasanya banyak produsen makanan yang menggunakan lanolin ke dalam sereal sarapan, susu formula, margarin, susu, keju, hingga yoghurt. Campuran minyak ini digunakan sebagai pelembut makanan. Tidak hanya di produk makanan saja, lanolin juga digunakan dalam produk kosmetik rambut dan kulit.

Bakteri pemakan jamur

Foto: Istimewa
Lem untuk walpaper dan saus salad memiliki persamaan dalam bahan, yaitu xhanthan gum. Kandungan ini digunakan sebagai bahan aditif makanan, berasal dari gula jagung dan bakteri xanthomonas campestris. Bakteri ini awalnya berlendir, kemudian kering dan digiling menjadi bubuk putih.

Ketika bubuk xhanthan ini ditambahkan ke cairan, dengan cepat cairan tersebut menjadi kental dan stabil. Banyak produk makanan yang menggunakan kandungan ini, salah satunya saus salad, susu, hingga saus.

Pupuk

Foto: Istimewa
Penggunaan asam fosfat biasanya sering ditemukan dalam pupuk, dan produk penghilang karat, atau bahan bakar listrik. Tapi kandungan asam fosfat juga digunakan dalam makanan. Asam fosfat biasanya ditulis sebagai 'E338' dalam produk makanan, digunakan untuk mengasamkan makanan dan minuman seperti cola dan selai.

Asam fosfat ini sengaja digunakan agar rasa minuman dan makanan semakin menggigit. Jadi secara tidak langsung kandungan pupuk ada di dalam makanan-makanan ini.


Pelapis kuku

Foto: Prosecco / Groupon
Shellac digunakan untuk melapisi kuku, mirip seperti kuteks. Tapi ternyata bahan ini juga digunakan untuk melapisi permen. Sheillac ini merupakan cairan pelapis yang dapat mengeras, terdiri dari bahan yang diproduksi serangga lak, cairan ini mirip seperti madu dari lebah.

Hampir setiap permen dilapisi dengan lapisan luar yang mengkilat, itu menggunakan lapisan dari shellac. Shellac biasanya ditulis dengan nama yang berbeda dalam produk makanan, salah satunya "resinous glaze" dan "confectioner's glaze".

Baca Juga: Cacing Goreng hingga Tahu Darah, Makanan Unik di Meksiko dan China yang Tak Lazim
Halaman 2 dari 8
(sob/odi)

Hide Ads