Croissant merupakan roti pastry tradisional yang berasal dari Austria, tetapi sangat populer di Prancis. Biasanya roti tersebut dijadikan sebagai menu sarapan atau teman minum teh atau kopi.
Sejak awal ditemukan, croissant berbentuk seperti tapal kuda. Atau berbentuk bulan sabit. Bentuk klasik ini dipertahankan oleh para pembuat roti di seluruh dunia terutama yang berasal dari Prancis.
![]() |
Croissant pun menjadi populer beberapa tahun belakangan sebagai hybrid pastry. Diawali dengan Cronut, croissant berbentuk donat yang dibuat oleh Dominique Ansel. Pastry chef yang kini punya beberapa bakery di London dan Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini croissant telah dimodifikasi tidak dalam bentuk hybrid, dikawinkan dengan pastry lain tetapi dicetak bentuk kubus. Croissant unik berbentuk geometrik ini diciptakan oleh Bedros Kabranian chef dari Swedia di sebuah toko roti Baker Doe yang berada di San Fransisco.
![]() |
Croissant berbentuk kubus ini terlihat seperti roti tawar kubus. Tersedia dalam dua varian, yaitu varian ungu dan varian 'tricolor' yang memiliki 3 warna sekaligus merah, putih dan biru yang mendeskripsikan bendera Prancis.
Melalu akun Instagram milik Baker Doe @bakerdoa.sf, mereka menggunakan cetakan kubus yang dibawa dari Hong Kong untuk pembuatan croissantnya dan diproses dengan teknik laminasi Prancis.
![]() |
Croissant kubus sangat menarik perhatian, khususnya bagi pecinta pastry. Bentuknya yang unik menjadikan croissant tersebut dianggap sebagai mahakarya yang indah. Selain mudah dipotong, penampang potongannya membentuk warna dan tekstur yang indah. Ditambah rasanya juga gurih renyah!
Baca juga : Di Singapura Bisa Cicip Croissant Enak di 10 Tempat Ini
(sob/odi)