Kabar menggemparkan ini disampaikan Asia One (12/10) setelah orang-orang makan laksa dari restoran di Baling, Kedah, Malaysia. Ada 61 kasus keracunan makanan ini yang terjadi di beberapa daerah. Menurut Datuk Dr Noor Hisham Abdullah Direktur Jenderal Kesehatan ada 24 kasus di Kedah, 16 orang di Perak dan 21 kasus di Selangor.
Dari sejumlah orang yang terkontaminasi ini, 21 orang dirawat di rumah sakit sementara 38 orang lainnya di rawat jalan. Bahkan ada satu kasus yang dialami oleh keluarga berjumlah 7 orang yang menderita diare, demam dan muntah.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dr Norhizan dari Kedah Health mengatakan bahwa pada 7 Oktober, dua korban keracunan makanan dibawa ke Rumah Sakit Gerik setelah makan laksa yang dibeli dari kios pada 4 Oktober.
![]() |
"Investigasi tengah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Daerah Kedah dan Departemen Kesehatan Perak," katanya.
Dinas Kesehatan Kedah langsung melakukan pemeriksaan terhadap kios dan memerintahkan untuk menutup usaha sementara sampai kasus ini terungkap. Ia juga mengatakan sudah membawa sampel sisa makanan untuk diteliti lebih lanjut.
"Masyarakat tidak perlu khawatir karena insiden itu sedang ditangani. Orang-orang disarankan untuk selalu memperhatikan kebersihan makanan dengan memilih gerai yang bersih sebelum memesan makanan."
Sementara melansir The Star (12/10) kasus keracunan ini menimpa banyak orang karena makan di sebuah acara keluarga. Selain membawa sampel sisa makanan, petugas kesehatan juga memeriksa feses dari korban yang disinyalir mengandung bakteri salmonella.
Keluarga korban meninggal dunia mengaku trauma makan laksa. Salah satu korban meninggal dunia adalah Abdul Rahim Abdul Manaf yang berusia 28 tahun. Hingga kini adik dari Abdul Rahim merasa trauma dengan kejadian ini.
![]() |
"Kami mungkin tidak akan makan laksa lagi. Saya kehilangan saudara saya dan keluarga saya sakit. Saya tahu penyebabnya adalah bakteri salmonella," kata adik Abdul Rahim yang enggan disebutkan namanya.
Meskipun anggota keluarganya meninggal, tapi keluarga tidak akan menuntut tempat makan penjual laksa ini. "Kami awalnya memikirkan untuk mengusut kasus ini tapi ayah kami mengatakan untuk menerima kehendak Tuhan," lanjutnya.
Selain Abdul Rahim, korban senasib lainnya bernama Raseah Ali Musa yang berusia 70 tahun. (dvs/odi)