Pembuatan Bubur Asyura Jadi Prosesi Buka Luwur Makam Sunan Kudus

Pembuatan Bubur Asyura Jadi Prosesi Buka Luwur Makam Sunan Kudus

Akrom Hazami - detikFood
Rabu, 19 Sep 2018 16:30 WIB
Foto: dok. detikFood/ Akrom Hazami
Kudus - Menyambut 1 Muharam,masyarakat di area Menara Kusus racikan bubur gurih yang istimewa. Selain lengkap isinya dan dibuat bersama, bubur ini merupakan wujud rasa syukur.

Pembagian bubur asyura kepada warga di kawasan Menara Kusus, Kudus Jawa Tengah ini jadi satu rangakaian acara Buka Luwur Makam Sunan Kudus awal Muharram 1440 H. Semua warga ikut serta memeriahkannya.

Baca Juga: Ke Kudus, Jangan Lupa Beli Jenang dan Mampir ke Museumnya Ya!
Pembuatan Bubur Asyura Jadi Prosesi Buka Luwur Makam Sunan KudusFoto: dok. detikFood/ Akrom Hazami
Acara ini diadakan di kompleks Menara Kudus di Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kudus, Rabu (19/9/2018). Proses pembuatannya berlokasi di salah satu rumah warga. Serta pembuatnya dilakukan oleh puluhan ibu setempat dan remaja wanita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah bubur jadi, panitia akan membagikannya ke daerah sekitar kompleks makam Sunan Kudus. Di antaranya di Desa Damaran, Desa Kerjasan, Desa Langgar Dalem. Petugas membagikannya ke rumah-rumah warga.
Pembuatan Bubur Asyura Jadi Prosesi Buka Luwur Makam Sunan KudusFoto: dok. detikFood/ Akrom Hazami
Seorang panitia Muflichah mengatakan, acara pembagian bubur Asyura merupakan rangakaian dari kegiatan Buka Luwur Makam Sunan Kudus.

"Ini acara pembagian bubur Asyura jadi rangkaian Buka Luwur Sunan Kudus," kata Muflichah di lokasi.

Dia menuturkan bubur Asyura dibuat dari sembilan bahan. Beras, jagung, kacang hijau, kacang kedelai, kacang tolo, singkong, kacang tanah, pisang dan ubi jalar. Kemudian diberi bumbu gulai, daun pandan, serai dan lainnya.
Pembuatan Bubur Asyura Jadi Prosesi Buka Luwur Makam Sunan KudusFoto: dok. detikFood/ Akrom Hazami
Adapun pembuatannya memakan waktu hingga tiga jam. Terutama untuk mengaduk-aduk bubur. Kemudian setelah jadi, bubur disajikan di atas daun pisang. Selanjutnya para petugas membagikan kepada warga sekitar.

Menuritnya tahun ini panitia membuat bubur sekitar enam kawah atau tungku. Setiap kawah terdiri atas 150 porsi. "Lima kawah untuk hantaran (dibagikan). Satu kawah untuk kegiatan albarzanji," terangnya.

Dia menuturkan sejarah dari bubur Asyura yakni berasal dari zaman Nabi Nuh AS. Saat itu, usai selamat dari banjir besar,Nabi Nuh AS meminta umatnya mengumpulkan makanan yang ada, lantas dibagikan. Hal itu sebagai tanda syukur kepada Illahi.
Pembuatan Bubur Asyura Jadi Prosesi Buka Luwur Makam Sunan KudusFoto: dok. detikFood/ Akrom Hazami
Seorang warga yang menerima bubur, Nur Linada (62) mengaku setiap tahun pasti menerima bubur Asyura. "Rasanya enak. Setahun sekali setiap Muharram dibagi bubur Asyura," kata Nur di depan rumahnya.

Lezatnya rasa bubur tak lepas dari sejumlah isi yang jadi penikmatnya. Seperti udang, tahu, tempe, kecambah dan lainnya.

Baca Juga: Ayo, Jalan-jalan ke Pusat Kuliner Lokal Lentog Tanjung Kudus! (sob/odi)

Hide Ads