Pembagian bubur asyura kepada warga di kawasan Menara Kusus, Kudus Jawa Tengah ini jadi satu rangakaian acara Buka Luwur Makam Sunan Kudus awal Muharram 1440 H. Semua warga ikut serta memeriahkannya.
Baca Juga: Ke Kudus, Jangan Lupa Beli Jenang dan Mampir ke Museumnya Ya!
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Ini acara pembagian bubur Asyura jadi rangkaian Buka Luwur Sunan Kudus," kata Muflichah di lokasi.
Dia menuturkan bubur Asyura dibuat dari sembilan bahan. Beras, jagung, kacang hijau, kacang kedelai, kacang tolo, singkong, kacang tanah, pisang dan ubi jalar. Kemudian diberi bumbu gulai, daun pandan, serai dan lainnya.
![]() |
Menuritnya tahun ini panitia membuat bubur sekitar enam kawah atau tungku. Setiap kawah terdiri atas 150 porsi. "Lima kawah untuk hantaran (dibagikan). Satu kawah untuk kegiatan albarzanji," terangnya.
Dia menuturkan sejarah dari bubur Asyura yakni berasal dari zaman Nabi Nuh AS. Saat itu, usai selamat dari banjir besar,Nabi Nuh AS meminta umatnya mengumpulkan makanan yang ada, lantas dibagikan. Hal itu sebagai tanda syukur kepada Illahi.
![]() |
Lezatnya rasa bubur tak lepas dari sejumlah isi yang jadi penikmatnya. Seperti udang, tahu, tempe, kecambah dan lainnya.
Baca Juga: Ayo, Jalan-jalan ke Pusat Kuliner Lokal Lentog Tanjung Kudus! (sob/odi)