Garam sudah tidak bisa dipisahkan dari makanan, karena bisa memberikan rasa gurih. Bahkan di Indonesia sendiri muncul istilah "sayur tanpa garam kurang sedap".
Garam memiliki banyak jenis, seperti garam meja dan garam laut. Keduanya sama gurih dan asin. Tetapi perbedaannya ada pada tekstur dan kandungan yodium di dalamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga : Apa Benar Garam Laut Lebih Bernutrisi dari Garam Meja?
1. Garam Meja
![]() |
Teksturnya lebih halus dan rasanya tak terlalu asin. Biasanya orang memanfaatkan garam ini sebagai tambahan pada makanan yang sudah matang namun kurang asin. Biasanya banyak diproduksi di tambak garam dan diolah secara tradisional.
Ketika tubuh kekurangan yodium, tiroid tidak menghasilkan cukup hormon untuk membantu tumbuh dan berkembang. Kekuragan yodium juga bisa menyebabkan gondok atau kelenjar tiroid yang membesar. Selama kehamilan dan awal masa bayi, defisiensi yodium dapat menyebabkan efek irreversible.
2. Garam Laut
![]() |
Sebagian garam laut memiliki kristal yang berbentuk tak beraturan dengan ukuran besar. Harga garam ini cenderung lebih mahal dan digunakan sebagai alternatif yang lebih sehat dari pada garam meja. Namun, kandungan natrium pada kedua garam tersebut sebanding.
Salah satu keuntungan dari garam laut adalah Anda dapat menggunakan lebih sedikit karena menggunakan lebih banyak volume yaitu sebanyak satu sendok teh. Pilih garam laut yang memiliki kandungan yodium.
3. Garam Kosher
![]() |
Namun, biasanya dibuat tanpa bahan aditif dan tidak mengandung yodium. Sangat serbaguna untuk memasak, marinasi dan topping popcorb.
4. Garam Hilamayan Pink
![]() |
Baca juga : Tak Sekadar Asin Saja, Garam Juga Ada 6 Jenis (dvs/odi)