'Hawker Culture' Dinominasikan Singapura ke UNESCO, Malaysia Protes Keras

'Hawker Culture' Dinominasikan Singapura ke UNESCO, Malaysia Protes Keras

Sonia Basoni - detikFood
Selasa, 28 Agu 2018 13:30 WIB
Foto: Shutterstock
Jakarta - Setelah pemerintah Singapura mengumumkan akan menominasikan 'hawker center', sebagai warisan budaya di Unesco. Pihak Malaysia justru protes keras.

Warga Malaysia sempat mengklaim bahwa rendang dan batik adalah warisan budaya dari Malaysia. Kini Malaysia kembali mengklaim bahwa budaya makanan kaki lima di Singapura, atau hawker center bukanlah budaya asli yang dimiliki Singapura.

Baca Juga: Video Tentang Cendol Ini Picu Reaksi Netizen Indonesia dan Malaysia

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perseteruan ini berawal setelah Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong mengumumkan bahwa budaya hawker, akan dinominasikan ke dalam daftar 'Intangible Cultural Heritage of Humanity' di Unesco. Budaya kuliner hawker ini akan dipatenkan ke dalam warisan budaya dari Singapura.
'Hawker Culture' Dinominasikan Singapura ke UNESCO, Malaysia Protes KerasFoto: Istimewa
Kabar ini justru menimbulkan pro dan kontra, terutama dari netizen Malaysia. Mereka menganggap bahwa Singapura terlalu berlebihan, untuk mematenkan warisan budaya yang bukan berasal dari negara mereka.

"Saya pikir mereka (Singapura) akan berhenti mengklaim bahwa nasi lemak dan kari laksa milik mereka. Ternyata mereka melanjutkan mengklaim bahwa makanan kaki lima, sebagai budaya mereka? Saya rasa nantinya, mereka akan mengklaim apa pun yang berada di bawah matahari, sebagai makanan dan budaya negara mereka," tulis seorang netizen asal Malaysia di Facebook, dilansir The Star (21/08).

"Dari apa yang saya lihat, pusat jajanan kaki lima mereka (Singapura) dipenuhi oleh penjual yang tidak ramah dan sudah tua. Makanannya tidak enak. Hanya karena isinya orang tua, bukan berarti hawker center mereka masuk ke dalam warisan budaya," respon netizen Malaysia lainnya.
'Hawker Culture' Dinominasikan Singapura ke UNESCO, Malaysia Protes KerasFoto: Istimewa
Perseteruan ini semakin panas, setelah celebrity chef asal Malaysia, Redzuawan Ismail yang populer dengan sebutan Chef Wan menganggap bahwa negara Singapura terlalu arogan.

"Orang yang tidak memiliki kepercayaan diri pada makanan mereka, akan melakukan apapun untuk mendapatkan pengakuan," sindir chef yang terkenal dengan ucapan kontroversialnya.

"Makanan seharusnya dapat dinikmati oleh semua orang, bukannya menyebabkan perseteruan. Kita sudah berseteru tentang semua hal, seperti wilayah, minyak, hingga air. Tapi kini, mereka (Singapura) ingin mengklaim hawker sebagai warisan budaya mereka di Unesco," lanjut Chef Wan.
'Hawker Culture' Dinominasikan Singapura ke UNESCO, Malaysia Protes KerasChef Wan. Foto: Istimewa
Menanggapi hal ini, banyak netizen Singapura yang menganggap bahwa Malaysia hanya iri dan tidak puas dengan hal ini.

"Jika Malaysia menginginkan hal yang sama, mereka bisa menominasikan hawker sebagai warisan budaya mereka. Nantinya akan dipilih Unesco siapa yang lebih berhak memiliki budaya kuliner ini,"

Selain itu beberapa netizen Malaysia menganggap, bahwa Thailand dan Indonesia lebih berhak untuk mengklaim budaya makanan kaki lima, sebagai warisan budaya negara mereka. Karena dua negara ini, dianggap memiliki budaya makanan kaki lima yang lebih autentik di Asia Tenggara.

Baca Juga: Budaya Makan Kaki Lima di Singapura Akan Dinominasikan ke Unesco (sob/odi)

Hide Ads