Tradisi Makan Bersama Melestarikan Budaya dan Kuliner

Terbaik dari Indonesia

Tradisi Makan Bersama Melestarikan Budaya dan Kuliner

Sonia Basoni - detikFood
Rabu, 15 Agu 2018 19:03 WIB
Tradisi Makan Bersama Melestarikan Budaya dan Kuliner
Foto: NOWBali
Jakarta - Makan bersama telah menjadi tradisi yang dilakukan masyarakat Indonesia sejak dulu. Di setiap daerah, tradisi ini punya ciri khasnya sendiri.

Biasanya tradisi makan bersama dihadirkan untuk memperat rasa persatuan dan jalinan kebersamaan dari keluarga, maupun kelompok masyarakat. Beberapa daerah di Indonesia, punya tradisi makan bersama dengan latar budaya dan alasan yang berbeda.

Dari pulau Jawa hingga Maluku, berikut tradisi makan bersama di berbagai daerah yang sudah dilakukan turun temurun di Indonesia (15/08).

Bancakan

Foto: Istimewa
Bancakan merupakan tradisi makan bersama yang berasal dari Jawa Barat. Tradisi ini dilakukan untuk menjalin keakraban satu sama lain. Biasanya bancakan dilakukan secara lesehan, dengan makan beralaskan daun pisang yang panjang secara bersama-sama.

Menurut filosofinya, bancakan sering digambarkan sebagai wujud ucapan rasa syukur terutama ketika memperingati kelahiran atau weton anak. Atau bisa dijadikan sebagai momen syukura. Menu yang dihadirkan juga khas Jawa Barat, seperti nasi putih atau nasi liwet, lauk berupa ikan asin, ayam goreng, tahu, tempe, hingga sambal honje yang pedas dan lezat.

Baca Juga: Ini Filosofi Dibalik Tradisi Bancakan yang Populer di Masyarakat Jawa Barat

Manre Sappera

Foto: detikcom
Di Luwu Utara, Sulawesi Selatan ada tradisi makan bersama yang unik dan belum dikenal banyak orang. Tradisi makan ini disebut 'Manre Sappera', yang digelar untuk membacakan doa syukur atas keberhasilan panen hasil bumi. Uniknya, setiap orang membawa makanan masing-masing dari rumah, dan saling bertukar lauk pauk ketika makan bersama.

Makannya menggunakan alas daun pisang atau kertas nasi. Manre sappera biasanya dibarengi dengan tradisi 'Tudang Sipulung', yang memiliki artian kumpul bersama. Sementara Manre Sappera memiliki artian makan bersama.

Megibung

Foto: Istimewa
Bali sudah menjadi destinasi wisata yang populer di dunia. Keindahan alam dan kekayaan budayanya, membuat Bali memiliki daya tariknya sendiri. Tradisi makan bersama di Pulau Dewata, sering disebut sebagai tradisi 'Megibung'.

Tradisi yang satu ini sudah ada sejak dahulu kala, dan dilakukan oleh warga kampung Islam yang berada di Kepaon. Megibung sendiri berasal dari kata 'gibung' yang artinya kegiatan yang dilakukan bersama-sama. Dulunya tradisi ini sering digunakan sebagai tempat untuk berdiskusi dan menjalin tali persaudaraan.

Sama dengan tradisi makan lainnya, makanan khas Bali diletakan di atas daun pisang panjang, dinikmati secara lesehan bersama-sama. Menu makanannya ada pepesan, sate kablet, sate asem, lawar merah, sayur daun belimbing, dan urap yang mengelilingi nasi putih.

Baca Juga: Makin Akrab! Begini Tradisi Megibung, Makan Bersama Khas Karangasem

Makan Patita

Foto: Istimewa
Makan patita merupakan tradisi makan bersama keluarga di Maluku. Acara ini biasanya dihadiri oleh anggota keluarga, atau keraba terdekat. Semua orang bisa mencicipi semua makanan yang dihidangkan.

Disajikan di atas daun pisang yang panjang, biasanya masakan tradisional khas Maluku yang disajikan. Ada nasi kelapam nasi kuning, papega, ikan kuah, kohu-kohu, talam sagu bakar, hingga sambal colo-colo.

Sayangnya kini makan patita mulai ditinggalkan, sehingga sudah seharusnya dilestarikan agar tradisi ini tetap ada.

Baseprah

Foto: Istimewa
Di Kutai tradisi makan 'Baseprah' dilakukan untuk menghilangkan batasan sosial di masyarakat. Di sini kebanyakan acara makan bersama dilakukan bersama dengan pejabat dan masyarakat, banyak makanan khas Kutai yang dihadirkan di sini.

Uniknya, setiap orang bisa memilih tempat duduk sesuai dengan makanan yang mereka suka. Sejak dulu Sultan Kutai telah menerapkan tradisi ini, untuk melambangkan kebersamaan.

Bajamba

Foto: Istimewa
Tradisi makan bersama 'Bajamba' atau sering disebut sebagai 'Barapak', merupakan acara makan bersama yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau di Padang. Biasanya semua orang duduk dalam satu ruangan, kemudian makan bersama untuk memperingati hari-hari besar dalam agama Islam.

Makanan yang dihidangkan juga khas Minang. Selain itu tradisi ini punya cara makan yang unik, caranya nasi diambil sesuap saja lalu ditambah dengan lauk kemudian dilemparkan ke dalam mulut, jadi tangan tak bersentuhan dengan bibir. Semua makanan yang disediakan wajib dihabiskan.

Baca Juga: Orang Minang Juga Lakukan Makan Bersama dalam Bajamba yang Islami



Halaman 2 dari 7
(sob/odi)

Hide Ads