Biasanya tradisi makan bersama dihadirkan untuk memperat rasa persatuan dan jalinan kebersamaan dari keluarga, maupun kelompok masyarakat. Beberapa daerah di Indonesia, punya tradisi makan bersama dengan latar budaya dan alasan yang berbeda.
Dari pulau Jawa hingga Maluku, berikut tradisi makan bersama di berbagai daerah yang sudah dilakukan turun temurun di Indonesia (15/08).
Bancakan
Foto: Istimewa
|
Menurut filosofinya, bancakan sering digambarkan sebagai wujud ucapan rasa syukur terutama ketika memperingati kelahiran atau weton anak. Atau bisa dijadikan sebagai momen syukura. Menu yang dihadirkan juga khas Jawa Barat, seperti nasi putih atau nasi liwet, lauk berupa ikan asin, ayam goreng, tahu, tempe, hingga sambal honje yang pedas dan lezat.
Baca Juga: Ini Filosofi Dibalik Tradisi Bancakan yang Populer di Masyarakat Jawa Barat
Manre Sappera
Foto: detikcom
|
Makannya menggunakan alas daun pisang atau kertas nasi. Manre sappera biasanya dibarengi dengan tradisi 'Tudang Sipulung', yang memiliki artian kumpul bersama. Sementara Manre Sappera memiliki artian makan bersama.
Megibung
Foto: Istimewa
|
Tradisi yang satu ini sudah ada sejak dahulu kala, dan dilakukan oleh warga kampung Islam yang berada di Kepaon. Megibung sendiri berasal dari kata 'gibung' yang artinya kegiatan yang dilakukan bersama-sama. Dulunya tradisi ini sering digunakan sebagai tempat untuk berdiskusi dan menjalin tali persaudaraan.
Sama dengan tradisi makan lainnya, makanan khas Bali diletakan di atas daun pisang panjang, dinikmati secara lesehan bersama-sama. Menu makanannya ada pepesan, sate kablet, sate asem, lawar merah, sayur daun belimbing, dan urap yang mengelilingi nasi putih.
Baca Juga: Makin Akrab! Begini Tradisi Megibung, Makan Bersama Khas Karangasem
Makan Patita
Foto: Istimewa
|
Disajikan di atas daun pisang yang panjang, biasanya masakan tradisional khas Maluku yang disajikan. Ada nasi kelapam nasi kuning, papega, ikan kuah, kohu-kohu, talam sagu bakar, hingga sambal colo-colo.
Sayangnya kini makan patita mulai ditinggalkan, sehingga sudah seharusnya dilestarikan agar tradisi ini tetap ada.
Baseprah
Foto: Istimewa
|
Uniknya, setiap orang bisa memilih tempat duduk sesuai dengan makanan yang mereka suka. Sejak dulu Sultan Kutai telah menerapkan tradisi ini, untuk melambangkan kebersamaan.
Bajamba
Foto: Istimewa
|
Makanan yang dihidangkan juga khas Minang. Selain itu tradisi ini punya cara makan yang unik, caranya nasi diambil sesuap saja lalu ditambah dengan lauk kemudian dilemparkan ke dalam mulut, jadi tangan tak bersentuhan dengan bibir. Semua makanan yang disediakan wajib dihabiskan.
Baca Juga: Orang Minang Juga Lakukan Makan Bersama dalam Bajamba yang Islami
Halaman 2 dari 7