Kabupaten Bener Meriah di Aceh tengah jadi sorotan usai ditangkapnya Bupati Ahmadi terkait kasus suap. Ahmadi kini ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena dugaan suap Rp 500 juta ke Gubernur Aceh Irwandi Yusuf.
Baca Juga: Ditahan KPK, Bupati Bener Meriah Ahmadi Janji akan Kooperatif
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tak heran, kopi Gayo menjadi komoditas unggulan kabupaten ini dengan peruntukkan lahan perkebunan kopi mencapai puluhan ribu hektar. Tahun ini pemerintah setempat bahkan berencana merevitalisasi kebun kopi hingga 13 hektar. Hal ini guna meningkatkan kualitas produksi kopi arabika dan robusta dari Kabupaten Bener Meriah.
Soal kopi Gayo, jenis kopi ini sudah sangat terkenal di kalangan pencinta kopi dunia. Kopi Gayo punya karakter full body dengan rasa tanah dan spicy yang khas. Tingkat keasamannya tergolong sedang.
Kualitas kopi ini sudah diakui dunia. Kopi Gayo mendapat Fair Trade Certified dari Organisasi Internasional Fair Trade pada 27 Mei 2010. International Conference on Coffee Science di Bali tahun 2010 turut menominasikan kopi Gayo sebagai kopi nomor 1 diantara kopi arabika dari tempat lain.
Kopi Gayo kabarnya masih terus diminati penikmat kopi termasuk di mancanegara. Negara tujuan terbesar ekspor kopi ini adalah Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Dikutip dari blog Kopi Gayo, di Kabupaten Bener Meriah ada dua perusahaan kopi luar negeri yang menanamkan modal. Perusahaan itu adalah Holland Coffee Bv. dari Belanda dan PT. Indocafco dari Swiss dan Amerika Serikat.
![]() |
Selain perusahaan kopi luar negeri itu, di Bener Meriah juga terdapat Perusahaan Daerah Genap Mupakat. Perusahaan ini bertugas memproses biji kopi arabika sehingga memenuhi syarat untuk pangsa pasar Eropa, Amerika dan Jepang.
Kopi Gayo mudah ditemui di warung-warung kopi di daerah asalnya. Di Jakarta, banyak coffee shop juga menawarkan single origin yang nikmat dari dataran tinggi Gayo ini.
Baca Juga: Din's Cepa Kopi: Segarnya Jus Kopi Aceh Gayo Premium di Kafe yang Asri (adr/odi)