Jakarta - Meski keju jadi makanan pokok yang banyak digemari orang Amerika. Namun, kini Amerika punya banyak stok keju yang menimbulkan masalah.
Keju sudah jadi makanan pokok, yang disantap oleh orang Amerika setiap harinya. Dengan jumlah sekitar 1,39 Miliar kilogram keju, negara Amerika punya stok keju yang terlalu banyak. Hal ini bisa menimbulkan masalah yang serius di industri makanan Amerika.
Baca Juga: Pencinta Keju Amerika Tolak Larangan Keju Mimolette yang Lezat Berkutu  Foto: Istimewa |
Dilansir Food and Wine (28/06), The Washington Post melaporkan bahwa ada kenaikan sekitar 6% cadangan keju, dari tahun lalu. Jumlah ini menjadi 16% lebih besar dibandingkan persediaan keju di tahun 2016. Ketika Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), menawarkan untuk membeli $20 Juta Dollar (Rp. 260 Miliar) agar bisa didonasikan ke Food Bank untuk mengurangi stok keju di Amerika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rupanya, persediaan keju yang menumpuk ini dikarenakan beberapa faktor. Seperti orang Amerika yang mulai meninggalkan susu, banyak yang mengaitkan bahwa susu penyebab obesitas, sehingga beberapa sekolah mulai menghentikan pasokan susu.
 Foto: Istimewa |
Menumpuknya persediaan susu, membuat banyak produsen susu mengolahnya menjadi keju agar lebih awet dan tak terbuang. Selain itu, persediaan keju semakin menumpuk karena beberapa kantin di sekolah ditutup selama musim panas. Lalu, sapi menjadi lebih aktif dan produktif memproduksi susu di musim panas.
Kemudian, ada faktor tingginya pajak keju yang ditetapkan oleh Amerika, semenjak kebijakan Presiden Trump tentang pajak ekspor impor. Sehingga surutnya pasar ekspor keju Amerika ke negara lain. Jika hal ini terus terjadi, makan stok keju di Amerika akan terus menumpuk.
 Foto: Istimewa |
"Ada banyak ketidakpastian sekarang. Saya tidak tahu apa yang benar-benar akan terjadi di kedepannya." ungkap Michael Dykes, selaku direktur dari International Dairy Food Association.
Baca Juga: Parfum Cheetos dengan Aroma Keju Menyengat Dibagikan Gratis di Amerika
(sob/odi)