Starbucks sempat diprotes habis-habisan usai melakukan tindakan rasis pada dua pria kulit hitam di gerai Philadephia. Kala itu pihak Starbucks menelepon polisi untuk melaporkan dua orang yang tidak memesan apapun sebelum duduk.
Dilaporkan pengunjung yang ada di tempat kejadian, manajer Starbucks sempat meminta langsung keduanya untuk pergi. Namun mereka menjelaskan sedang menunggu seorang teman yang memang menjadikan Starbucks sebagai lokasi pertemuan bisnis mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tiga minggu berselang, dua pria yang diketahui bernama Rashon Nelson dan Donte Robinson tersebut menerima itikad baik dari Starbucks dan pemerintah kota Philadephia. Dikutip dari Delish (3/5), CEO Starbucks, Kevin Johnson sudah menemui keduanya untuk membicarakan masalah ini.
Starbucks berkomitmen membiayai kuliah keduanya sampai lulus di Arizona State University. Starbucks memilih kerja sama dengan universitas yang memperbolehkan mahasiswanya menerima gelar sambil bekerja paruh waktu.
"Saya berterima kasih pada Donte dan Rashon atas itikad baik mereka untuk berdamai. Saya menyambut kesempatan memulai hubungan dengan mereka untuk berbagi ilmu dan pengalaman (di Starbucks)," ujar Kevin.
![]() |
Nelson dan Robinson dibebaskan setelah menghabiskan beberapa jam di penjara pada 12 April lalu. Keduanya tidak didakwa apapun dan menerima simpati dari banyak masyarakat.
Baca Juga: Starbucks Berlin Ketahuan Rasis Karena Tulis Nama Wanita Jepang, 'Japeneese' (dvs/odi)