Starbucks Berlin Ketahuan Rasis Karena Tulis Nama Wanita Jepang, 'Japeneese'

Starbucks Berlin Ketahuan Rasis Karena Tulis Nama Wanita Jepang, 'Japeneese'

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Kamis, 26 Apr 2018 13:00 WIB
Foto: Istimewa
Berlin - Belum pulih benar tuduhan rasisme pada Starbucks Amerika, kini terjadi hal serupa di Berlin, Jerman. Barista menulis nama wanita Jepang di cup dengan sebutan 'Japeneese.'

Pada 24 April 2018, Taylor Hunkeler mengunggah status di Facebook yang menceritakan kisah keluarganya di sebuah gerai Starbucks di Berlin. Kala itu Taylor datang bersama ibu, bapak dan bibinya untuk memesan minum.

Saat sang ibu yang merupakan keturunan Jepang memesan minuman, ia sudah mengatakan pada barista namanya Stephanie. Namun begitu minuman dibuat, terlihat pada cupnya tertulis 'Japeneese' yang diduga mengarah pada sebutan 'Japanese' atau orang Jepang.

Starbucks Berlin Ketahuan Rasis Karena Tulis Nama Wanita Jepang, 'Japeneese'Foto: Istimewa

Baca Juga: Ini Alasan Tagar #BoycottStarbucks Jadi Trending Topic di Twitter

"Uh... ada apa dengan Starbucks Berlin? Saya tahu ibu saya orang Jepang, tapi apa maksudnya? Ini sangat tidak sensitif," tulis Taylor sambil menge-tag akun Starbucks di Facebook.

Menurut Taylor kesalahan penulisan nama ini bukan karena barista lupa nama sang ibu. "Hanya ada mereka (barista) di Starbucks sekitar jam 8 di malam itu. Ibu saya satu-satunya orang yang melakukan pemesanan aktif," tutur Taylor.

Usai insiden itu, ayah Taylor menceritakan yang terjadi di Starbucks. "Saya bawa cup-nya dan menunjukkan pada mereka. Saya bilang nama istri saya adalah Stephanie lalu saya menunjukkan apa yang tertulis di cup. Barista yang ada di situ terlihat malu namun menertawakannya. Saya bilang pada mereka seharusnya setelah apa yang terjadi di Amerika, mereka lebih sensitif."

Starbucks Berlin Ketahuan Rasis Karena Tulis Nama Wanita Jepang, 'Japeneese'Foto: The Sun

Dikutip dari Next Shark (26/4), ayah Taylor mengatakan satu barista mengerti dan minta maaf, namun tiga lainnya tertawa karena mungkin grogi. Sementara Stephanie mengaku sakit hati dengan kejadian ini. "Kamu tidak tahu dampak serius dari situasi ini sampai hal ini terjadi pada dirimu," ujar Stephanie.

Sebelumnya Starbucks di Philadelphia, Amerika Serikat diprotes habis-habisan karena menahan 2 warga kulit hitam yang duduk di Starbucks tanpa memesan makanan terlebih dulu.

Baca Juga: Lakukan Pelatihan Rasial Bagi Karyawan, Starbucks Akan Tutup Sehari 8.000 Tokonya (adr/odi)

Hide Ads