Selama 60 tahun terakhir, para lulusan Izumo Agricultural and Forestry High School di Izumo, Jepang mendapat pelajaran Class of Life selama 6 bulan. Di sini mereka diajari cara memelihara ayam, menyembelih hingga mengolahnya untuk dimakan.
Tahun lalu, kelas ini dimulai bulan Oktober. Para murid belajar bagaimana proses pengeraman 60 butir telur ayam di inkubator termasuk mengatur temperatur dan kelembapan yang tepat. Tiga minggu setelahnya, mereka harus memonitor telur dan memastikan kondisi yang tepat agar proses penetasan berjalan lancar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca Juga: Culinary Institute of America Kini Buka Kelas Fotografi Makanan untuk Instagram
Setelah berhasil, tiap murid harus memilih salah satu anak ayam untuk dibesarkan. Mereka bertanggung jawab memilih anak ayam, mengganti rutin airnya, memonitor temperatur tempat mereka hidup sampai mencatat semua perkembangannya.
Hal ini rupanya memunculkan kedekatan emosional antara beberapa murid dan ayam yang dibesarkannya. Ada juga yang sengaja tidak mau terlalu sayang dengan ayamnya agar tak sedih karena harus menyembelihnya di kemudian hari.
Salah satunya Arakawa Yumesui yang tidak mau memberi ayamnya nama agar tak terlalu sayang. Tapi ia mengaku tetap sulit saat harus menyembelihnya karena ayam itu sudah jadi hewan peliharaan kesayangannya, lapor Oddity Central (1/5).
![]() |
Bulan lalu, para murid diajarkan cara menyembelih ayam oleh gurunya. Dalam tayangan Nippon TV nampak beberapa murid wanita tak mau melihat saat guru dan murid lainnya menyembelih ayam. Beberapa yang memaksakan diri melihat ayam mengatakan 'maaf' pada ayam tersebut. Hal ini dianggap sebagai pengalaman menyakitkan bagi banyak murid.
Pelajaran terakhir dari Class of Life adalah para murid memasak ayam dan memakannya. Terlihat mereka menggoreng ayam dan menikmatinya. Para murid juga mengucapkan terima kasih untuk pengorbanan para ayam.
![]() |
Video Class of Life ini memicu kontroversi usai viral di salah satu platform video di China. Beberapa netizen memuji pelajaran ini, mengklaim bahwa hal ini bisa mengajarkan murid bahwa terkadang hidup bisa jadi kejam dan cara terbaik untuk menghormati makanan adalah makan dan tidak menyia-nyiakannya.
Sementara netizen lain menganggap pelajaran ini tak perlu ada karena mungkin menyebabkan trauma bagi para siswa. Sutradara film Jepang, Tatsuya Mori yang juga penulis buku 'How to Eat Life' meyakini siapapun yang makan ikan dan daging harus ikut kelas ini setidaknya satu kali dalam hidup mereka. Nah, bagaimana menurut kamu?
Baca Juga: Setelah Pizza, Kini Ada Mata Kuliah Tacos di Kampus Ini (adr/odi)