Sebagai salah satu pelengkap makanan khas Indonesia, sambal sering dianggap sebagai pendorong nafsu makan karena rasanya gurih dan pedas. Apalagi jika dipadukan dengan makanan lain seperti nasi putih hangat, ayam goreng, ikan asin, hingga sayuran.
Di Indonesia sambal memang beragam. Setiap orang memiliki racikan sambal masing-masing. Tapi banyak yang belum tahu bahwa cobek dan ulekan yang digunakan, bisa mempengaruhi rasa sambal.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penggunaan cobek itu sebenarnya tergantung kebutuhan, misalnya Anda ingin meracik sambal dalam porsi yang besar, pilihlah cobek dengan diameter besar dan ulekannya yang berat. Semakin beratnya cobek, maka semakin bagus kualitas sambal yang dihasilkan. Ini karena adanya tekanan yang kuat dari batu cobek," jelas Rachmad Hidayat selaku Sous Chef di Kaum Jakarta ketika ditemui dalam acara Workshop Sambal yang diselenggarakan oleh Kaum Jakarta (21/03).
![]() |
Chef Rachmad juga memberikan tips dalam membeli cobek yang yang berkualitas dan aman untuk digunakan dalam meracik sambal.
"Banyak cobek palsu, bilangnya dari batu asli ternyata buatan pabrik. Nah, bahan pabrik ini kan mengandung kimia, apalagi pembuatan sambal menimbulkan banyak gesekan antara sambal dan lempengan batu, jadi partikel kimianya bisa merusak rasa sambal dan tidak sehat juga," jelasnya.
![]() |
Sementara itu menurut Lisa Virgiano selaku Brand Director di Kaum menyebutkan bahwa cobek dengan kualitas terbaik, berasal dari para pengrajin cobek asal Muntilan, Magelang. Mereka biasanya menggunakan batu gunung dan batu kali asli.
Baca Juga: Ini 5 Pilihan Sambal Tradisional yang Bikin Makan Makin Seru (sob/odi)