Pastry Bulan Sabit dari Masa Renaissance yang Kembali Jadi Tren

Jakarta - Pastry ikonik Prancis ini sudah dikenal ratusan tahun silam. Kini mengalami beragam perubahan hingga menjadi pastry hybrid paling populer.

Ccroissant merupakan pastry Prancis dan Austria. Croissant dibuat dengan adonan ragi dan lemak yang digiling dan dilipat sehingga saat dipanggang akan menggembung dengan tekstur berongga-rongga.

Mirip puff pastry tapi juga mirip roti karena memakai ragi dalam adonannya. Ada yang menyebut bentuknya seperti tapal kuda, ada pula yang menyebut seperti bulan sabit.

Foto: iStock

Baca juga: Cantiknya Croissant Red Velvet yang Legit Memikat

Sejak tahun 1970 croissant mulai dikenal luas termasuk di Amerika. Sehingga diciptakan adonan siap pakai yang bisa dipanggang setiap saat.

Semakin berkembangnya dunia pastry, croissant juga dibuat beragam. Ada yang berwarna merah dengan rasa red velvet, isian telur asin, bentuk sandwich hingga croissant mermaid dengan paduan warna biru.

Jika ditilik dari sejarah singkatnya, croissant sebenarnya berasal dari Wina, Austria. Saat berhasil menyingkirkan pasukan Turki pada abad ke 17, masyarakat setempat membuang kue yang bernama Kipferl.

Kipferl ini sengaja dibuat dengan bentuk bulan sabit yang merupakan lambang dari bendera Turki. Hingga croissant akhirnya populer di Prancis sejak raja Louis XVI menikahi putri dari kerajaan Austria yaitu Marie Antoinette.

Foto: iStock

Dalam ulasan khusus kali ini, detikFood akan membahas tuntas soal croissant. Mulai dari sejarahnya, tempat makan croissant enak, bentuk dan rasa croissant unik ciri-ciri croissant bagus, croissant dua warna hingga cara menikmati croissant yang benar.

Yuk, ikuti terus soal croissant dengan ragam rasa yang unik. Pantau terus detikFood ya!

Baca juga: Terbaru! Croissant Mermaid dengan Warna Biru Cantik dan Isian Krim Lembut Lumer

(adr/odi)