Jika bicara soal makanan khas Prancis, Anda pasti langsung teringat pada baguette dan croissant. Masyarakat di sana memang dikenal sebagai pengonsumsi roti.
Menurut Food and Wine (12/1), presiden Konfederasi Baking dan Pastry Nasional Prancis dikabarkan bertemu dengan presiden non-kuliner Prancis, Emmanuel Macron. Hal ini dilakukan untuk meminta bantuan resmi dalam kampanye agar tradisi baguette de France masuk dalam daftar warisan budaya tak benda UNESCO.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baguette merupakan roti keras asal Prancis yang berbentuk tongkat. Setelah dipotong atau diiris-iris, baguette dapat dibuat menjadi garlic bread, sandwich, dan bruchetta.
Baguette Prancis asli terbuat dari campuran tepung, ragi, garam, dan air. Ini sesuai dengan "peraturan roti" tahun 1993. Namun baguette yang dijual bebas di supermarket dinilai tidak sesuai dengan peraturan tersebut.
"Ketika saya melihat kualitas roti di supermarket, tidak mungkin bila tidak marah," ujar Presiden Konfederasi Baking dan Pastry Nasional Prancis.
"Rotinya beku, tidak ada yang tahu asalnya dari mana, tidak sesuai dengan peraturan yang ada," tambahnya.
![]() |
Tata cara pembuatan roti ini juga diatur oleh peraturan pemerintah Prancis. Diatur sangat spesifik, tidak hanya bahan-bahannya saja yang ditentukan, tapi juga banyaknya tepung yang dipakai.
Kampanye ini juga dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membuat barguette asli. Apalagi kini sudah banyak supermarket di Prancis yang asal-asalan membuat barguette. Jika tidak, ini bisa mengubah cita rasa asli barguette.
Baca Juga: Ini Dia Baguette yang Paling Enak di Paris (lus/odi)